"Mencintaimu ialah penghargaan yang luar biasa."
Bukankah desahanku itu nikmat bagimu, Tuan? Lantas mengapa kau jahit mulutku?
Terus saja mengambil dalih cinta sebagai pagar dari gelombang nafsu!
Terus saja kau salahkan desahanku,
tapi kau timang jemariku!
Terus saja kau salahkan desahanku, tapi kau mandikan rambutku!
Puisi adalah cinta, cinta adalah puisi
Tak ada kata adalah yang berperan sebagai definisi
Tak ada bahasa tubuh yang berperan sebagai penguasa ilusi
Semua dirancang dengan peluh dingin, mengingat seberapa besar pasukan itu menguasai komposisi seraya mengatakan; "Desahanku, rambutku, jemariku, mulutku ... sudah melapor apa kepada sang Illahi? Rasakan!!"
🔼🔼
PUISI DESAHAN RINDU
Puisi bergenre romance yang lorong waktu tokohnya sedang dirogoh oleh jari tengah kekasihnya. Pengekspresian rindu sampai pada sel-selnya akan dijeritkan dalam puisi ini!