[UNCOMPLETED] "Jadilah manusia yang berbahagia sepenuhnya, ya. Ra?" Bibir Aldo tertarik untuk menyeringai tipis, sedangkan matanya menatap sendu Ayyara. "Gue usahain, ya. Do?" Ucap Ayyara pelan nan lemah karena tak punya sedikit pun tenaga untuk berbicara. *** "Kita putus, Ra. Anara udah bangun dari komanya, dan gua rasa kita udah nggak cocok lagi di hubungan ini." Ujar Andra dalam chat wa. ... "Ndra, ini gua, Aldo. Ayyara udah nggak ada, Ndra. Dia ngedonasi in jantung nya buat Anara. 'Sahabat Masa Kecil' yang paling lo sayang itu." "Lo boong kan? Do? Nggak mungkin lah anj-," "Ini pasti prank, kan?" Mata Andra sudah mulai berkaca-kaca tidak menyangka bahwa kekasihnya sudah secara sukarela memberikan jantung miliknya ke pada sahabat masa kecilnya. "Terserah lo, mau percaya atau nggak, tapi bisa-bisanya lo selama ini lebih meduliin Anara dari pada Ayyara." "Sakit lo, Ndra. Selama ini lo ke mana aja? Hah? Selama ini lo ke mana aja gua tanya? Ayyara udah susah-susah berkorban demi lo, tapi bisa-bisanya lo nggak berterimakasih dan lebih mentingin perasaan orang lain dari pada perasaan Ayyara sendiri?." "Jangan salahin gua untuk yang terakhir kalinya, karena semua masalah ini muncul dari lo, Ndra. Lo sumbernya selama ini. Lo yang udah ngebuat Ayyara gua sengsara, dan lo harus ngalamin apa yang udah di rasain Ayyara selama ini. Gua nggak rela kalau lo masih bisa senyum-senyumnya, bersenang-senangnya di atas penderitaan orang lain." Penasaran dengan prolog selanjutnya? Baca langsung. Tidak menerima readers spoiler, kalau spoiler langsung elna block. ;) makes au for fun, not to copas and copying.All Rights Reserved
1 part