Seumur hidupnya, Keira si arsitek muda seringkali mendengar dari banyak orang, bahwa mustahil untuk bersahabat dengan lawan jenis. Teman-teman sepermainannya di kampus pun juga mengatakan hal yang serupa. Bagi Keira, itu sangat bodoh. Ia meyakini bahwa hubungannya dengan Seno adalah murni persahabatan, dan tidak semua persahabatan lawan jenis harus melibatkan perasaan. Ego membuat Keira berusaha sekuat tenaga untuk mematahkan stigma tersebut. Termasuk... menahan perasaannya sendiri.