Pertemuan Zephyer dan Aurora ibarat melodi angin dan cahaya. Melodi angin yang mengalun lembut, bercampur cahaya matahari yang menari berirama. Keduanya bersatu, menciptakan simfoni alam yang indah. Di antara tembok pemisah dan ketegangan yang membara, muncul kisah cinta yang tak terduga antara tetangga yang tampaknya menjadi musuh. Dalam konflik sehari-hari yang penuh dengan candaan dan pertengkaran, apakah mereka akan menemukan bahwa garis-garis yang memisahkan mereka sebenarnya adalah jembatan menuju cinta yang tak terduga? Ikuti perjalanan emosional mereka yang penuh kejutan dalam cerita ini yang menggugah hati dan membuktikan bahwa dalam kebencian, cinta bisa tumbuh. *** Aurora dengan susah payah memasang umpan dalam kail pancing. Sedangkan Zephyer hanya menatap Aurora seraya menyilangkan tangannya didepan dada, ia pun tersenyum miring melihat aktivitas gadis di depannya. "Goblok, sok bisa," ejek Zephyer seraya membuang mukanya acuh. Aurora mendongak menatap Zephyer dengan tajam. "Jangan keras kepala Aurora." "Jangan atur gue Zephyer." "Hm," Zephyer membuang muka acuh. "Gue pinter ya," ucap Aurora seraya memasang umpan itu kembali. "Nih bisa kan?" ujar Aurora sombong seraya menunjukkan hasil memasang umpannya. Zephyer terkekeh pelan. "Bukan gitu blok!" "Blok siapa?" tanya Aurora bingung. "Goblok." *** Have fun reading guys love yu olll