7 bersaudara ini sedang berliburan, yaitu Halilintar, Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Duri, Solar, Frostfire, Glacier, Supra, Sori, Gentar, Sopan
Mereka sedang berlibur di suatu tempat yang sangat ingin mereka kunjungi.
Namun siapa sangka, tempat yang mereka impikan itu menjadi sebuah kejadian yang membuat mereka hancur satu persatu.
Apakah yang terjadi ? Apakah mereka akan selamat atau sebaliknya ?
ATTENTION
- Hanya khayalan penulis
- boboiboy hanya nama !! Jangan disangkut pautkan dengan yang aslinya
- 13 + ( adanya beberapa adegan yang berhubungan dengan hal-hal dewasa, kekerasan, bahasa yang kurang sopan, adegan berdarah )
- karya ini murni hasil sendiri tanpa ada bantuan siapapun
- tidak mengikuti adegan yang tidak baik dalam cerita ini
- OOC ( Out Of Character )
Start : 12 januari 2024
[FOLLOW SEBELUM BACA]
Warning kekerasan dan kata umpatan bertebaran
Awalnya kehidupan Nathaliè sangat menyenangkan di pulau Kírrín. Anak seorang kapten bajak laut itu sangat suka membaca. Banyak buku yang di ambilnya secara diam-diam dari hasil rampokan Ayahnya dari kapal turis.
Nathalié begitu di ratukan juga sangat dijaga-tak ada seorangpun yang berani mengangkat pandangan pada gadis itu, perempuan pertama yang lahir dari suku Nèmó, setelah sekian lama. Suku yang dikutuk tak akan bisa melahirkan anak perempuan. Bukan tanpa alasan, melainkan karena leluhur suku Nèmó dahulu pernah menjarah kapal yang membawa kebanyakan wanita hamil.
Hingga hari yang tak pernah suku itu bayangkan terjadi. Sekumpulan orang asing datang dan menjarah pulau Kíírín, menjadikan para wanita suku sebagai tahanan, termaksud Nathalié.
"Luqi, aku ingin pulang." Nathalié kini hanya dapat meringkuk dalam penjara sempit dan kumuh itu. Hatinya begitu gunda, merasa takut bahwa Luqi, sosok pria yang menjadi Ayahnya itu telah di habisi oleh orang yang menahannya saat ini.
Tanpa Nathalié duga. Inilah awal dari perjalanan panjangnya, sesuatu yang takkan berakhir muda dan takkan pula mendapatkan solusi, sebuah rasa sakit tanpa ujung. Kehampaan disetiap kali mengambil langkah, tarikan nafas yang begitu mencekik hingga gadis dari suku Nèmó itu tak tahu caranya lepas.
"Oh kasih, betapa naif dirimu, menganggap bahwa aku akan melepasmu, dalam anganmu itu hanyalah mimpi."
***
‼️Please don't copy this story!‼️
||This story contains swearing, adult and cursing. So for those who are still underage or maybe this story is not your type, please just give good criticism or leave the story stall.||
HAPPY READING🌹