ECLIPSE

Alpen tak pernah menyangka bahwa perusahaan ayahnya, Prabu, yang biadab, bisa berkembang dan tumbuh menjadi raksasa sebesar ini. Fakta itu menusuk egonya. Ia tak bisa menerima bahwa sebagai putri kandung Prabu, warisan itu seolah dirampas darinya. Apakah hanya karena ia tidak hadir di pemakaman sang ayah?

Pikiran itu menghantui Alpen, membuatnya mulai kehilangan arah. Hasrat untuk memiliki nama dan kuasa atas perusahaan itu perlahan-lahan menggerogoti orientasi hidupnya. Padahal, jika dibandingkan dengan pencapaiannya saat ini, hidup Alpen sudah lebih dari cukup.

Ray dan Luca tahu hal itu. Mereka berani bertaruh atas kemampuan Alpen untuk melampaui apa yang kini dimiliki Prabu Venture. Tapi bagi Alpen, ini bukan sekadar soal uang. Ini soal harga diri. Soal warisan. Soal mengambil kembali apa yang ia yakini seharusnya menjadi miliknya.

Ambisinya yang membara menuntunnya ke jalan gelap, di mana segala sesuatu terasa seperti perjudian besar.

Ambisi itu terasa seolah dirinya berenang ke dasar laut untuk mengejar emas yang tenggelam. Semakin dekat Alpen untuk menggenggamnya, semakin ia kehabisan napas, nyaris tenggelam dalam obsesi yang ia ciptakan sendiri.