Hamil Anak Sahabat Kakaku
  • LECTURES 2,717
  • Votes 39
  • Parties 6
  • LECTURES 2,717
  • Votes 39
  • Parties 6
En cours d'écriture, Publié initialement janv. 14, 2024
"Ke Kamar."

"Tapi Kak-"

"Mau berhenti?"

Aruna menggeleng.

"Aku percaya sama Kak Raka."

"Jangan percaya sama aku Run."

Lalu Aruna memilih mencium lelaki itu sebagai bentuk persetujuan.

Hamil saat SMA tentu menjadi pukulan tersendiri untuk Aruna. Apalagi saat Kak Raka tidak mau tanggung jawab, semuanya hancur. Padahal ia sudah menyerahkan segalanya untuk Lelaki itu. Tetapi Lelaki itu memilih meninggalkannya.
Tous Droits Réservés
Inscrivez-vous pour ajouter Hamil Anak Sahabat Kakaku à votre bibliothèque et recevoir les mises à jour
ou
#207playboy
Directives de Contenu
Vous aimerez aussi
Loving The Hot Police (Completed), écrit par Braja_Q
45 chapitres Terminé Contenu pour adultes
Cerita dewasa 18+ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! "Udah sampai" Ucap Bumi. Lelaki itu ingin menurunkan Launa namun gadis itu malah melamun di atas pundaknya dan memeluk lehernya erat. "Kamu dengar gak?" Tanya Bumi. "Ehh?" Launa bingung dan menegakkan kepalanya. "Kita cuma berdua Om? Disini gak ada orang tua Om? Jangan bilang Om mau macem-macemin aku, aaaa!!! Aku gak mau!!!" Teriak nya tepat di kuping Bumi. Bumi yang mendengar teriakan Launa tepat di telinga kanannya hanya meringis ngeri, sungguh ia takut jika kupingnya budeg karena kupingnya sampai berdengung mendengar teriakan Launa. "Kamu mau turun atau enggak?" Tanya Bumi lagi. "Jawab dulu Om pertanyaan aku" Launa yang masih kekeuh semakin mengeratkan pelukannya pada leher Bumi. "Kalau kamu gak turun, saya gak jamin bakal gak macem-macemin kamu" Ucap Bumi yang melirik Launa dari ekor matanya. "Kenapa sih!?, aku berat ya Om?" Tanya Launa mencebikkan bibirnya. Gadis itu memilih turun dan mengambil kopernya dari genggaman Bumi, ia sebal dengan lelaki ini yang sedari tadi menatapnya dingin. "Kamu gak berat, cuma saya takut khilaf lama-lama, karena dari tadi rasain bokong dan dada kamu" Ucap Bumi yang membuat Launa melotot. Karena malas meladeni Launa, akhirnya Bumi memilih masuk kedalam kamar dan membersihkan badan. "Dasar ya laki-laki sama aja!, sama-sama mesum!" Teriak Launa kala melihat Bumi yang menghilang di balik pintu kamar.
Almost Us , écrit par Dyasha09
25 chapitres En cours d'écriture
Kalau ada satu orang yang selalu bikin Aira kesal tiap pagi masuk kelas, jawabannya cuma satu: Arga, si tukang ejek, tukang senyum miring, tukang nyebelin-tapi entah kenapa, hatinya selalu deg-degan tiap cowok itu datang. Bagi Arga, ejekan itu caranya menjaga jarak dari rasa yang terlalu dalam. Karena sesungguhnya, Aira bukan sekadar teman sekolah biasa. Ia adalah gadis kecil bermata sedih yang pernah ia tolong saat jatuh di jalan berlumpur puluhan tahun lalu. Gadis kecil dengan seragam sekolah dan pita merah di rambutnya, yang tersenyum malu-malu dan bilang terima kasih... sebelum akhirnya berlarian ke arah keluarganya yang sepertinya akan pergi meninggalkan rumah. Arga ingat. Aira tidak. Saat mereka dipertemukan kembali di usia dewasa-di sekolah yang sama, di kelas yang sama-Aira sudah menjadi perempuan yang dingin, keras kepala, dan angkuh. Tapi bagi Arga, ia tetap anak kecil yang dulu pernah ia bantu, yang senyumnya pernah membuat hatinya hangat. Arga mengenali Aira,, Arga ingat jelas nama gadis kecil yang ditolongnya dulu dari nama di seragam sekolahnya. Aira kaisha eliana. Jadi Arga memilih satu cara untuk mendekat: ejekan. Setiap ledekan, setiap adu mulut kecil, adalah bentuk rindunya yang lama dipendam. Tapi Aira? Ia terlalu bangga untuk bertanya, dan terlalu tertutup untuk merasakan. Dan ketika cinta sudah hadir di hati Aira, mereka harus berpisah untuk selamanya. Arga hanya menerimanya meski hancur, hanya kata selamat. Lalu pergi. Dan tak pernah kembali. Mereka bukan siapa-siapa. Bukan sepasang kekasih. Bukan sahabat. Tapi pernah saling jatuh cinta diam-diam-dan itu cukup untuk dikenang seumur hidup.
Vous aimerez aussi
Slide 1 of 20
Loving The Hot Police (Completed) cover
About Aidan ✔️ cover
TERSENYUMLAH KAYLA cover
Diary Raka [Selesai] cover
intimacy issues cover
MY BABY cover
RAFA(Rain Rafa) cover
POSSESIVE cover
Ayah yang Menginginkanku 18+ cover
Perasaan yang Datang Tanpa Disadari cover
Cinta di ujung Senja cover
Aura dan Lingkaran Setan cover
Almost Us  cover
ARIN cover
My Sugar Daddy(END) cover
Secrets and Agreements  cover
Hati Yang Terkuci cover
DERA (Devan dan Keyra) cover
Crash Crush cover
RAKA cover

Loving The Hot Police (Completed)

45 chapitres Terminé Contenu pour adultes

Cerita dewasa 18+ FOLLOW SEBELUM MEMBACA! "Udah sampai" Ucap Bumi. Lelaki itu ingin menurunkan Launa namun gadis itu malah melamun di atas pundaknya dan memeluk lehernya erat. "Kamu dengar gak?" Tanya Bumi. "Ehh?" Launa bingung dan menegakkan kepalanya. "Kita cuma berdua Om? Disini gak ada orang tua Om? Jangan bilang Om mau macem-macemin aku, aaaa!!! Aku gak mau!!!" Teriak nya tepat di kuping Bumi. Bumi yang mendengar teriakan Launa tepat di telinga kanannya hanya meringis ngeri, sungguh ia takut jika kupingnya budeg karena kupingnya sampai berdengung mendengar teriakan Launa. "Kamu mau turun atau enggak?" Tanya Bumi lagi. "Jawab dulu Om pertanyaan aku" Launa yang masih kekeuh semakin mengeratkan pelukannya pada leher Bumi. "Kalau kamu gak turun, saya gak jamin bakal gak macem-macemin kamu" Ucap Bumi yang melirik Launa dari ekor matanya. "Kenapa sih!?, aku berat ya Om?" Tanya Launa mencebikkan bibirnya. Gadis itu memilih turun dan mengambil kopernya dari genggaman Bumi, ia sebal dengan lelaki ini yang sedari tadi menatapnya dingin. "Kamu gak berat, cuma saya takut khilaf lama-lama, karena dari tadi rasain bokong dan dada kamu" Ucap Bumi yang membuat Launa melotot. Karena malas meladeni Launa, akhirnya Bumi memilih masuk kedalam kamar dan membersihkan badan. "Dasar ya laki-laki sama aja!, sama-sama mesum!" Teriak Launa kala melihat Bumi yang menghilang di balik pintu kamar.