[On Going] Diusianya yang baru genap 18 tahun, Hagita dihadapkan pada dua pilihan saat memilih jurusan dijenjang perguruan tinggi. Antara mengikuti kemauan sang Ibu pada jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, atau mengikuti kata hatinya untuk melanjutkan studi pada jurusan Hubungan Internasional yang sedari kecil sangat ia idam-idamkan. Bagi Hagita, hidupnya adalah miliknya sendiri. Walaupun Ibunya yang melahirkannya, tetap saja Hagita punya hak untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Ingin mengikuti kata hatinya, Hagita takut dianggap anak durhaka karena tidak mengikuti kemauan sang Ibu. Namun, jika mengikuti kemauan Ibu, dirinya takut tidak akan bisa menyelesaikan pendidikannya dengan baik karena tidak tertarik dengan jurusan itu. Selain itu, Hagita juga mengalami berbagai cobaan yang sangat mengguncang jiwanya. Hagita bingung, ia harus bagaimana? Akankah Hagita mengubur impiannya dalam-dalam dan menuruti kemauan Ibunya? Atau Hagita malah mengikuti kemauannya sendiri dan memprotes sang Ibu?
8 parts