Nala...
Terlahir dari rahim seorang ibu yang bahkan tidak mau melihatnya ada didunia, ayahnya pun entah dimana. Sejak lahir nala dibesarkan oleh kedua orang tua angkatnya, mereka sangat menyayangi nala layaknya buah hati mereka sendiri. Ambisi adalah salah satu jembatan bagi nala untuk meraih impian, karena dari mimpi yang hebat harus ada wanita yang kuat.
"Aku memiliki peri cantik yang harus bahagia, dan penjaga keluarga yang harus sejahtera"
Sebuah kata yang membuat nala berjuang hingga kini, tidak lain dan tidak bukan teruntuk ibu dan ayah angkatnya.
Aksara...
Teman terbaik yang dimiliki nala sejak kecil. aksara lahir dari keluarga yang bisa terbilang berada, anak yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata dan memiliki semangat juang yang besar. tak heran nala sering menjadikan aksara sebagai tolak ukur dalam menjalani hidup.
"Air mata lo simpen buat nanti, buat air mata kebahagiaan. bukan buat tangisan".
"Jangan jadikan ini sebagai cacian ya, tapi jadikan ini sebagai motivasi biar lo jadi manusia yang yang lebih kuat"
Kata-kata yang keluar dari aksara, nala selalu mengingatnya ketika merasa cengeng.
Beberapa tahun berlalu, hidup nala dirundung oleh kekecewaan dan perlahan membuat semangat juang nala memudar. Begitu pula dengan aksara yang gagal dalam kisah percintaan yang membuatnya dilanda keresahan, mereka berdua mengalami sebuah masa sulit diwaktu bersamaan.
....................
Ini kisah ku, nala.
perjalanan membawaku sampai dititik saat ini, dimana aku merasa harus berbennah dan harus benar-benar kembali pada tujuan awalku atau bahkan merancang kembali apa yang menjadi mimpiku.