Bagi Kenanga, menjalani hari dengan tenang adalah kemewahan yang sulit didapatkan. Setiap hari, gangguan datang tanpa henti, dan kelemahannya adalah tak berani melawan. Namun, di tahun ketiganya di SMA, kesempatan untuk mengubah hidupnya datang.
"Laut, saya punya sticky notes. Sampai sticky notes ini habis, tolong lindungin saya dari mereka. 40 hari, jumlah sticky notes ini 40 lembar. Saat lembaran sticky notes ini habis, kamu bisa pergi tanpa harus peduli lagi sama saya."
Kenanga tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia ingin mengisi 40 harinya dengan kebahagiaan yang selama ini hanya bisa ia impikan. Laut, siswa yang disegani di sekolah, setuju untuk melindunginya.
"Oke, 40 hari ke depan lo tanggung jawab gue."
Dengan perjanjian itu, Kenanga menaruh harapannya pada 40 lembar sticky notes dan pada Laut. Setiap hari yang berlalu, setiap lembar sticky note yang dilepas, membawa Kenanga lebih dekat pada kebahagiaan yang ia cari. Namun, di balik hitungan hari itu, mereka akan dihadapkan pada kejadian yang tak terduga, menguji keberanian, keteguhan, dan bahkan hubungan di antara mereka berdua.
Lalu, setelah 40 lembar sticky notes itu habis, apa rencana Kenanga selanjutnya?
Apakah akan berakhir sampai di situ saja, atau akan ada kejutan tak terduga dari mereka berdua?
Gagal nikah di hari pernikahan saat melihat tunangannya berciuman dengan pria lain, Yovie memutuskan terjun bebas dari gedung lima tingkat.
Mengetahui fakta bahwa ia memasuki raga seorang protagonis yang akan berakhir mati mengenaskan, Yovie awalnya ingin menghindari alur novel. Tetapi, dewi Fortuna tidak mengizinkan dan terus membuatnya berurusan dengan para tokoh yang tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana cara Yovie menghadapi alur yang semakin melenceng dan pemeran utama pria yang semakin terobsesi dengannya?
"Because i'm the protagonist."
•••
(16+)