Meski begitu menyukai kisah Cinderella, Arabelle tidak pernah berharap akan menjalani kehidupan seperti Sang Putri. Kematian mendadak ibunya, lalu kehadiran wanita lain yang dibawa ayahnya untuk menggantikan Sang Ibu sebagai nyonya rumah. Posisi sebagai anak tunggal yang lengser karena kehadiran dua saudara tiri yang sesungguhnya tidak layak disebut sebagai saudara. And the last but not least, Putri Cinderella harus menjadi yatim piatu dan nyaris disiksa sepanjang hidup oleh ibu tiri serta kedua saudaranya tersebut. Tragic! Kisah yang sangat-sangat tragis. Namun fakta yang paling mengerikan bagi Arabelle adalah karena semua itu terjadi di hidupnya. Benar-benar sama persis! Seluruh kemalangan putri dari dunia dongeng tersebut menimpa Arabelle dan membuat gadis itu yakin jika Cinderella pasti telah mengutuk seluruh kehidupannya. Bertahun-tahun telah berlalu dan Arabelle sampai pada titik lelah untuk sekadar mengeluhkan takdir yang diberikan semesta. Meski demikian, seringkali di malam-malam sunyi dan tenang yang Arabelle lewati, gadis itu membisikkan sebuah harapan. Hanya harapan kecil yang sebenarnya tidak jauh-jauh dari kisah Sang Putri. Sama seperti Cinderella yang diselamatkan oleh seorang pangeran, Arabelle berharap akan ada sosok yang mengeluarkannya dari kegelapan ini. Tidak harus benar-benar pangeran. Siapa saja yang akan mencintainya sepenuh hati. Syukurnya, kali ini semesta berbelas kasih pada Arabelle. Seseorang dikirim untuk menyelamatkannya. Dan tidak tanggung-tanggung, sosok itu juga merupakan seorang pangeran. Pangeran beriris biru yang menyukai darah. Sejak saat itu Arabelle sadar bahwa kisahnya mungkin memang mirip dengan kisah Cinderella, namun dalam versi yang menyeramkan. (Buku ke-2 dari Immortal Love Series)
7 parts