Kaiser, dengan mata yang menyiratkan kegelapan, memanggil namanya dengan nada yang penuh kekecewaan. "Alena... Kau mengkhianatiku?" Suaranya menggema dalam hening malam, menciptakan seruan yang tidak dijawab oleh gadis bersurai merah, Alena.
Alena menatap pria itu dengan tatapan getir. "Maaf, Kaiser. Tugasku telah selesai," ucapnya, memutuskan untuk mengakhiri kehidupan di dunia yang bukan miliknya.
Namun, tak seperti yang diharapkan, bukannya kembali ke dunianya, Alena justru menemukan dirinya kembali pada titik awal cerita. Keputusannya untuk mengakhiri hidupnya tidak membawanya pulang, tetapi mengantarnya ke konfrontasi yang tak terduga.
Pertemuan yang seharusnya terencana rapi tiba-tiba berubah menjadi kacau balau. Takdir sepertinya memainkan permainan yang sulit dipahami, membiarkan benang merah cerita terurai di hadapan mereka.
Sementara itu, Kaiser tidak lagi sama. Ada sesuatu yang berubah dalam dirinya, suatu perubahan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kegelapan di matanya menjadi lebih dalam.
"Kau pikir kau bisa meninggalkanku? Bahkan sampai neraka pun kau akan tetap bersamaku, Alena."