Bagi Satria Artasasta, Leora adalah alarm di pagi hari yang bising dan selalu berhasil menjadi riak dalam hidupnya yang tenang. Sosok gadis itu yang berisik, ceroboh dan ambisius dalam segala hal membuat Satria yang mendengarnya saja sudah merasa lelah.
Namun, ketika takdir terus mempertemukan garis hidupnya dengan Leora hingga benteng hatinya runtuh, mampukah ia menggapai cintanya saat pria yang gadis itu pilih adalah sahabatnya sendiri?
Haruskah Satria memilih untuk egois dan berjuang, atau menutup mata dan melepaskan?
.
Bagi Leora Rayadinata, Satria adalah mayat hidup yang menjalani hari-harinya penuh keengganan, namun tidak menjadikan mati sebagai pilihan. Sosok pemuda itu yang dingin, anti sosial dan tidak menonjol dalam bidang apa pun membuat Leora yang melihatnya seketika kehilangan gairah hidup.
Namun, ketika semesta terus menyatukan agenda hidupnya dengan Satria hingga istana hatinya luluh, sanggupkah ia tetap memilih pria yang menawarkannya cinta yang mudah atau menjalani kisah rumit dengan pria yang hatinya inginkan?
Perlukah Leora memutuskan untuk menyerah dan berbalik, atau menatap lurus dan mengikhlaskan?
.
Inilah kisah tentang Satria yang pandai memecahkan persoalan angka-angka rumit, tapi tidak sanggup merumuskan isi hatinya sendiri.
Tentang Leora yang dapat mengutarakan rangkaian aksara tanpa batas dengan suaranya, tapi tak mampu mengungkapkan rasa dan asa yang ia pendam.
Tentang Satria yang ingin berjuang, namun tak diharapkan.
Tentang Leora yang dapat meraih, namun tak ingin memiliki.
⚠️WARNING. THIS BOOK CONSIDERED FOR 19+. PLEASE BE WISE!
_____
Blurb :
Gabriella Aphrodite Ciero, Orang-orang terdekatnya sering memanggilnya Gabbie. Selain suka kucing dan memasak gadis itu juga suka memperhatikan sahabat Kakaknya, Ares Lucian Mateo. Gabbie tidak pernah tidak terpesona dengan ketampanan dan karisma pria itu. Tapi sayangnya pria itu tak begitu memperhatikannya dan hanya menganggapnya sebagai adik dari sahabatnya.
Hingga akhirnya malam itu terjadi. Malam yang tidak akan pernah Gabbie lupakan.