21 parts Ongoing "Maaf, Pak. Boleh diulang? Saya kayaknya salah dengar tadi." Ucap seorang gadis yang merasa sangat syok dengan penuturan Dosennya.
"Saya tadi bertanya, kalau Saya mau melamar kamu ke orang tua kamu, kamu keberatan tidak?" Ucap seorang pria yang kembali mengulang pertanyaannya.
"Kenapa Bapak mau melamar Saya? Saya itu kan adalah mahasiswinya Bapak." Ucap gadis tersebut.
"Saya rasa, setelah kita bertemu, Saya punya tempat tersendiri di hati Saya untuk kamu. Saya enggak mau nanti malah jadi hal-hal aneh, jadi Saya niatkan untuk melamar kamu saja." Jelasnya. "Apakah kamu keberatan? Apakah kamu tidak suka dengan Saya?" Tanyanya kemudian.
"Enggak kok, Pak. Enggak begitu! Tapi- Umm, gimana ya Saya menjelaskannya?" Ucap gadis tersebut kebingungan. Tak mungkin ia bilang, ia takut di amuk oleh kumpulan mahasiswi penggemar dari dosennya tersebut kan?
Ia juga tidak mungkin mengatakan bahwa ia merasa tak pantas bagi 'Arthur' yang merupakan pengajar paling tampan, multitalenta, jenius dan berprestasi di kampus yang saat ini ia sedang tempati kan?
Ahh, si*l! Apa yang harus ia katakan?- Ah! Tiba-tiba saja sebuah hal terlintas di benaknya. "Kita kan beda agama, Pak. Kata Mama Saya, Saya enggak boleh menikah dengan orang yang beda agama dengan saya!"
"Loh? Kata siapa kita beda agama? Saya juga muslim loh." Ucap Arthur sembari tersenyum.
Dahi Rosa mengkerut dan matanya membesar. "Hah?!"