Dengan air mata yang menetes, di depan pusaran makam, laki-laki itu berteriak, "Gue, Saddamar Djanendra, hari ini tanggal 7 Juni 2020 dengan resmi membubarkan Gepenk Genk karena satu dan lain hal." "Saddam, lo gila?" maki Damar menatap kecewa ketuanya itu. "Kehilangan satu nyawa anggota kita dan lo masih belum sadar?" tanya Saddam menatap wakilnya yang tengah dilanda emosi. Damar berdecih pelan. "Kita semua berduka di sini, tapi dengan pembubaran ini, lo lebih ngancurin banyak hati. Lo hancurin rumah mereka." *** Dengan senyumnya yang mengembang, laki-kaki dengan topi hitam menatap setiap anggotanya itu. "Gue, Saddamar Djanendra, tanggal 2 Mei 2021, resmi mengundurkan diri menjadi ketua Harith. Untuk itu, gue menunjuk Jauzan Mareng sebagai penerus ketua Harith berikutnya!" Laki-laki itu menunjuk salah satu anggota yang kini diangkatnya sebagai ketua. "Bang, lo gila?" Jauzan sungguh terkejut. Pengumuman ini terlalu tiba-tiba untuknya. Saddam berjalan mendekat ke arah pria itu. Menepuk bahunya perlahan. "Harith akan terus ada, namun, bukan masa gue lagi. Udah saatnya gue fokus dengan kehidupan. Maka dari itu gue harap lo bisa tanggung jawab dengan tugas lo. Kalau ada masalah, lo bisa hubungin gue dan temen-temen gue." "Masa lo yang habis, tapi nama lo tetap menjadi legenda sepanjang Harith berdiri. See you ketua terbaik, Harith!"
27 parts