Zidane merasakan tubuhnya menjadi ringan, seperti layang-layang kertas.
Dia memejamkan matanya, sampai akhir, kenapa ayah brengseknya itu tetap begitu kejam?
Tubuhnya jatuh kesebuah mobil yang diparkir ditepi jalan, dia berlumuran darah, leher dan lengannya patah.
Zidane berpikir dia telah mati, tetapi ingatan-ingatan yang bukan miliknya menyebar memenuhi pikirannya.
Dia membuka mata, bagaimana bisa?
Dia menjadi 'Roddie' penjahat yang paling sulit dihadapi, dinovel yang pernah dia baca beberapa waktu lalu?
...
Roddie menatap tajam pada orang didepannya, memangnya kenapa jika dia pemeran utama?
Eve menatapnya Roddie, dia menarik tangannya dan menggenggamnya, "Aku tahu aku salah, maafkan aku, oke? Tidak ada yang bisa dilakukan, tanda mate milik kita ... Karena itu akan kamu terikat denganku seumur hidup, jadi jangan melarangku untuk mencintaimu."
Roddie mengalihkan pandangannya, dia menatap langit malam, "Kamu harus membuktikannya padaku."
Eve tersenyum, "Tentu saja."
...
Roddie tercengang dengan perubahan pemeran utama, orang yang kejam dan dingin itu sekarang berubah begitu banyak hingga dia menggodanya.
Eve tersenyum, "Kita bersama, makan bersama, dan menghabiskan waktu bersama, apalagi jika itu bukan sebuah kencan?"
Roddie melebarkan matanya melihat senyuman itu, dia menatap Eve untuk beberapa saat, kemudian dia mengalihkan pandangannya, "Kita tidak berkencan."
Eve hanya tertawa, "Kita melakukannya saat ini, menghabiskan waktu dengan orang yang kita cintai, itu artinya kita berkencan."
...
Figema x Enigma.