Tentang delapan anak laki-laki yang mempunyai luka dan trauma karena keluarga. Berusaha menerima takdir yang sama sekali tidak mereka inginkan. Di sebuah panti asuhan, mereka dipertemukan untuk saling menguatkan, bersama-sama menyembuhkan luka dan memulai cerita baru dengan harapan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kehadiran Aluna membuat mereka mulai sembuh secara perlahan. Rasa sayang yang tumbuh seiring berjalannya waktu membuat hubungan mereka semakin erat. Aluna hadir untuk membantu mereka bangkit dari keterpurukan. Keluarga baru yang mampu membuat hidup mereka yang semula gelap, menjadi lebih berwarna.
"Diantara kalian, gak ada yang menyimpan perasaan lebih untuk Aluna, kan?" tanya Hayden memastikan.
"Gue," jawab Liam dengan lantang. Ketujuh cowok itu langsung menoleh secara bersamaan pada Liam dengan tatapan bertanya-tanya.
"Gue lebih sayang Aluna dari pada nyawa gue sendiri," sambung Liam membuat mereka bernafas lega.
Shaka mengangguk setuju. "Gue rasa, kita semua punya perasaan yang sama buat Aluna."
"Gue titip Aluna," ucap Liam tiba-tiba.
"Maksud lo?" tanya Bian.
Liam menghela nafas berat seraya menatap kosong ke depan. "Gue izin pamit dari rumah ini."
Namun, ternyata kebahagiaan itu hanya sementara. Penderitaan mereka masih terus berlanjut. Ada banyak luka baru yang sudah menunggu mereka. Bukan hanya kedelapan cowok itu, tetapi juga orang-orang baru di hidup mereka.
"Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya.
Sontak hal tersebut membuat gadis dihadapan nya itu takut.
Hanya khayalan semata!