Bandung dan dia

'Bumi pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum'

kalimat itu nyata, Daren sangat setuju akan kalimat itu. Bandung dan dia, adalah hal terindah bagi Daren.

pertemuan antara Daren si anak kota dan Candra cucunya Bah Ali adalah hal yang tak pernah disengaja, takdir itu membawa keduanya ke dalam perasaan yang tak seharusnya.

"Mengapa rasa ini hadir pada kita yang sama, kita punya cinta tapi dunia punya norma Kang."

perkataan Candra pada sore itu membuat Daren tertohok . Bandung dan Candra tak akan pernah tergantikan bagi Daren bahkan kemanapun kakinya melangkah Bandung adalah tempat paling indah baginya.

"Sampai jumpa dan terima kasih Candra."