"Kisah sakinah, di tanah Madinah," begitu angannya. Sheina sangat mencintai Kota Madinah, hingga ia enggan kembali ke tanah air meski pendidikan S1-nya di Riyadh sudah selesai. Gadis itu memutuskan melanjutkan kuliahnya ke jenjang S-2 di Universitas Taibah. Menetap lebih lama di kota terakhir di mana nafas Nabi berhembus. Tak seperti saat kuliah S1, kali ini dia membutuhkan syarat mahram tinggal bagi pelamar beasiswa putri. Keputusan untuk tidak pulang ke tanah air juga mendapat penentangan dari Ayah dan kakak laki-lakinya. Pasalnya Sheina terlalu tertarik dengan ilmu sampai tak pernah memikirkan hal lain. Hingga menikah menjadi limitasi untuk mendapatkan izin dari keluarganya dan satu-satunya solusi untuk mendapatkan beasiswa. Sheina bersedia dinikahkan dengan siapapun asalkan nanti lelaki itu bersedia menyusulnya dan mendampinginya tinggal di Madinah. Pernikahan itu dilangsungkan tanpa kehadiran mempelai wanita. Dia sudah berstatus sebagai seorang istri. Namun dia tidak pernah tahu wajah suaminya, yang dia tahu hanya namanya saja. Orang-orang memanggilnya Shazil. Shazil Haqiz Ishak. ___ Keseluruhan cerita terbit di aplikasi Karyakarsa. Informasi lebih lanjut kunjungi akun instagram @amimomile, @amiloremind, dan @ima.madani. Copyright © 2024 by Ima Madani.