Kisah ini berawal dari Angkasa yang tidak sengaja menabrak seseorang di kantin, yaitu Arunika-ketua osis baru di sekolahnya. Angkasa Sebasta Maheswara-si paling nggak peduli sama orang-orang penting di sekolahnya. Sampai-sampai ia tidak tahu ketua osis baru di sekolahnya itu. Berkat ketidaksengajaannya menabrak Arunika Zalyna Pangestu-gadis yang baik, pintar, dan cantik, Angkasa menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Kehilangan sosok Ayah dalam hidupnya membuat Angkasa menjadi tulang punggung untuk Ibunya yang mengidap penyakit keras. Ia rela mengikuti taruhan-taruhan balapan untuk mendapatkan uang karena biaya pengobatan sang Ibu. Berbanding dengan Arunika, orang tuanya memang masih lengkap, tetapi ia sudah tidak memiliki keluarga yang utuh. Kini, Arunika memiliki empat orang tua sekaligus. Dikekang dari sana-sini membuat Arunika memilih untuk tinggal berdua saja dengan Neneknya. Begitu mereka saling kenal dan saling tahu beban masing-masing, disitulah cinta mulai tumbuh. Tak hanya soal percintaan, dalam kisah mereka juga terdapat pertemanan yang lumayan berlika-liku. Ditengah dekatnya Angkasa dan Arunika, datang seorang siswa baru bernama Sastra yang ditempatkan di kelas Arunika. Dan ternyata Sastra adalah ...