Selama perjalanan kita habiskan dengan bercerita, dan bernyanyi bersama. Dindi tak henti menggoda Ku yang merasa aneh dengan nama baru yang mereka berikan. Aulia dan Sinta pun ikut bersenandung lagu-lagu pop kekinian, membuat suasana semakin meriah.
"Eh, Amara. Kamu cantik banget hari ini. Kayak bidadari yang turun ke bumi," goda Dindi.
Aku hanya fokus menyetir. "Ah, lo bisa aja, Din."
"Serius, Ar. Aku gak bohong. Kamu cocok banget pake baju cewek," sahut Aulia.
"Iya, Ar. Cantiknya kebangetan," Sinta menimpali.
Aku terdiam sejenak, dan berpura-pura menikmati pujian dari teman-temannya. Diam-diam, aku akui ada sedikit terkejut melihat diriku yang "cantik" dalam balutan baju dan riasan ala Dindi dan lainnya.
pemuda manipulatif yang bertransmigrasi jiwa ketubuh remaja berandalan yang dibenci orang-orang.
BUKAN BL! Full revisi beberapa alur dan karakter terubah, disarankan membaca ulang.