Davean Alaska Genendra
Seorang pria yang tidak pernah mendapat perhatian maupun kasih sayang. Hanya uang yang mengalir dengan nol 7 digit di sakunya
Dia seorang yang bebas, terkenal dengan nama leader Vk. Karena dia memiliki geng motor bernama Valeska.
...
Suara sorakan penyemangat semakin keras.. di bawah sinar bulan tanpa bintang malam itu.
2 motor sport tengah melaju dengan kecepatan tinggi, bahkan roda depan mereka tidak menapak di aspal.
....
Saat sedang merayakan kemenangan dengan uang 10jt di tangannya, mereka di kejutkan oleh suara sirine polisi membuat mereka segera melarikan diri dari kejaran polisi.
Mereka saling melajukan motor kesegala arah..
Davean bernafas dengan lega saat melihat spion tidak ada polisi yang menginguti.
Tapi hal naas terjadi, ia mengerem secara mendadak dan terjatuh dari motor saat melihat kucing di depannya.
Sialnya ia tidak dapat bergerak, saat kaki kirinya tertindih badan motor, membuatnya mendesis kesakitan
Seorang gadis tengah mencari kucingnya, ia akhirnya menemukan sang kucing sedang duduk di atas badan motor yang tergelak.
Saat akan mengambil kucingnya, ia melihat seseorang tertindih motor, setelah berusaha dengan susah payah ia akhirnya dapat membantu pria itu mengeluarkan kakinya,
"Argh!" Suara lenguhan kesakitan begitu keras menggema di depan gang kos putri
Dan suara itu seakan alarm yang dapat membuat seluruh warga disana berkumpul
Dengan posisi gadis itu seakan memeluk satu kaki Davean dengan posisi kepala ke bagian bawah pria , membuat seluruh warga berfikir sesuatu yang tidak seharusnya.
Itu awal dari segalanya
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan