Dijodohkan oleh orang tua dan ODGJ yang dikira waras, Leara Peribumi terpaksa meninggalkan cita-citanya sebagai penulis. Setianya luar biasa, perjuangannya pun tidak sederhana. Ia sering menangis karena keputusan yang sudah terlanjur diambil, tapi juga sangat keras kepala dengan berprinsip bahwa apa pun yang terjadi sudah menjadi versi terbaik untuk dijalani. Baca saja diary-nya ini. Barangkali setelah itu kamu akan terkesan dengan Leara Peribumi yang bertanya, "Mana Bahagiaku, Tuhan?"
32 parts