"Maaf jika saya lancang, Tuan Putri, tapi bisakah Anda mengulangi lagi apa yang perintahkan pada saya?"
"Aku memiliki seluruh kekuatan di negeri ini untuk menghancurkan siapa pun yang membuatku kesal. Kau tahu itu, semua orang tahu itu. Jadi, aku akan memberikan peringatan terakhir padamu untuk berhenti membuatku mengulang kalimatku sebelum aku bilang pada Papa kalau kau sudah membuatku kesal."
Dia bukan kue. Tapi kenapa wanginya manis sekali?
"Maafkan saya, Yang Mulia Tuan Putri."
"Oke, aku memaafkanmu, Berjanjilah untuk merahasiakan ini antara kita berdua saja, oke?"
"Saya berjanji."
"Kalau begitu," suara gadis itu semakin mendekat, seakan berbisik di telingaku, "Aku memberimu izin untuk bergerak dan menyentuhku. Sekarang cepat dominasi diriku ini dan buat tubuhku kacau."
***
🔞
Halo, Cantik. Kalo ngga sesuai referensi kamu, tolong jangan di report, skip aja ya. Makasih.