Alternative Title: 가짜 성녀는 퇴장을 기다린다
Author(s): SUKJA
Genre(s): Drama, Fantasy, Mystery, Romance, Smut, Tragedy
Web source: https://hadese.io/series/the-fake-saintess-awaits-her-exit/
Sinopsis:
Bisakah sang protagonis menulis ulang nasibnya, memperbaiki ikatan yang hancur, dan mengamankan kelangsungan hidupnya, atau akankah dia selamanya terjebak dalam siklus manipulasi dan koneksi singkat yang berputar-putar?
Setelah bertransmigrasi ke buku yang dia baca sebelumnya, sang protagonis menemukan dirinya berada di tubuh Evelina, seorang Saintess korup yang menyiksa pahlawan wanita, Iris. Dengan Evelina ditakdirkan untuk dibakar dalam waktu dua tahun, sang protagonis bertekad untuk bertahan hidup dengan memperbaiki kesalahan masa lalunya dan menjalin hubungan baik dengan pemeran utama pria yang bertanggung jawab atas kematian Evelina. Namun, keadaan berubah secara tidak terduga ketika Evelina menerapkan kondisi yang tidak masuk akal, memaksa protagonis untuk menurutinya jika dia ingin tetap berada di dalam tubuh. Dalam upayanya untuk bertahan hidup, sang protagonis menjalani interaksi sukarela dan paksaan dengan pemeran utama pria, mengetahui bahwa begitu dia bukan lagi Orang Suci, hubungan ini akan berakhir.
Susan memilih Pulau Sambu Ujung sebagai tempat risetnya. Karena menurut dia pulau itu pasti memiliki banyak tanaman unik dan eksotis seperti gugusan pulau yang lain. Yonas mengantarkannya dengan perahu sampai ke bibir pantai.
"Kaka betul mau saya jemput dua minggu lagi? Kaka sudah mantap di sini sendiri?" Tanya Yonas.
"Iya, jemput saya 14 hari lagi. Ini alamat saya dan nomor telpon orang tua saya untuk kamu hubungi kalau saya tidak muncul waktu kamu jemput besok." Kata Susan.
"Oke, kakak. Hati-hati eee... Saya jemput 14 hari lagi." Kata Yonas sambil menurunkan dua tas milik Susan ke atas pasir putih yang hangat.
Susan melambaikan tangan saat perahu menjauh. Dia sudah tidak sabar untuk melakukan penelitian tanaman langka di hutan mungil di dalam Pulau Sambu Ujung.
Benar saja saat di bibir pantai ketika sedang menyusur pasir putih, mata Susan tertuju pada sekuntum bunga yang sangat unik dengan aroma menyengat.
Bunga itu berwarna merah dengan tepian ungu dan berbentuk serupa setengah bagian jam pasir. Setelah diperhatikan bunga itu ternyata persis payudra perempuan pangkalnya dengan pentilnya karena di ujung tampak bakal buah yang bulat sperti pentil susu.
Bunga itu berukuran cukup besar. Susan lalu melepas kemejanya selanjutnya dia membuka behanya. Perempuan itu penasaran untuk mencoba membandingkan ukuran bunga dengan teteknya.
Susan kemudian bersimpuh di atas pasir tepat di atas kelopak bunga itu. Dia memasukkan tetek kanannya ke dalam kelopak bunga yang sedang mekar dengan indahnya.
Susan mengabaikan aroma wangi menyengat yang aneh yang keluar dari dalam bunga yang mekar dengan indah. Teteknya sekarang sepenuhnya masuk ke dalam kelopak bunga.
Anehnya tepian bunga yang berwarna ungu itu lansung menempel di kulit dadanya. Susan kaget ketika pentilnya seperti ditarik oleh mulut yang bergigi halus dan kelopak bunga itu memijat teteknya. Susan memperhatikan kelopak itu menekan-nekan teteknya dan sesuatu menyedot pentilnya.