Zahra Synclair Tak secantik Mawar, tak sewangi Melati, tak seindah Lily, dan tak seabadi Edelweis. Tapi apa kau tau? Meski Dandelion tampak seperti bunga yang rapuh, namun ia bisa tumbuh ditengah-tengah tanaman liar, walau harus melewati celah batu sekalipun. Dan saat kelopak bunganya luruh satu-persatu dihempaskan angin, saat itu pula kamu tidak bisa berharap dia akan kembali. Persis seperti cinta pertamaku. Yang kandas hanya dengan hitungan bulan, menyisakan duka, luka dan trauma yang teramat menyiksa. Aku yang seperti ini, masih bisa kah menerima cinta yang baru? Ammar Bima Bachtiar. Sebelum bertemu dengannya, hidupku terasa membosankan. Aku seakan jenuh dengan segala rutinitas ku yang berulang secara konstan setiap harinya. Tapi, hidupku seketika berubah setelah ia masuk dan resmi menjadi mahasiswiku. Tiada hari yang ku lalui tanpa berdebat dengannya. Sampai suatu waktu, disaat kami berdebat, mata kami saling bersitatap. Namun berbeda dari biasanya, kali itu jantungku berdegub kencang. Setelah itu, otakku selalu berpikir dan membayangkan wajahnya setiap saat, setiap waktu. Apakah itu cinta? Bila memang benar, dan jika ia mengetahuinya, apakah cinta ini dapat bersambut? Hai pembaca kisah Ammar-Ara from story "Me + You = OurLove"!!!! dikarenakan ada satu dan lain hal, aku sempat tidak bisa melanjutkan cerita ini sampai ending. Novel ini secara garis besar masih sama, hanya saja aku merubahnya sedikit dibeberapa bagian, terutama pada judul dan alur cerita agar lebih mudah dimengerti. Sampai disini saja, and happy reading! 😉