Seorang personil Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Nazi) berdarah Turki, bernama Gustav, tidak menduga bahwa dirinya akan mendekam dan tersesat di tempat paling mengerikan pada masa PD2, Gulag. Berawal dari paksaan ortunya untuk mengabdi kepada negara tempat ia tinggal saat ini, dirinya terbawa oleh arus badai perang yang tengah bergejolak. Rasa kesepian, kehilangan teman terdekat, bahkan sampai pada titik dimana ia yakin dan merasa umurnya akan berhenti, semua telah dirasakannya. Kehidupan di penjara memang tak menyenangkan. Namun, ia tahu bahwa tidak semua hal akan abadi. Semua akan bergilir pada waktunya. Tidak ada yang mudah, tetapi juga tidak ada yang tidak mungkin. Seperti salah satu kutipan bijak Turki: "İmkansız sadece bir düşüncedir." (Ketidakmungkinan hanyalah sebuah opini) NB: A. Cerita ini adalah fiksi yang diinspirasi dari sejarah. Apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan kejadian, maka itu semua murni kebetulan semata. B. Maaf kalau ada kesalahan kata atau alur cerita, karena ini adalah salah satu cerita pertama saya. Selamat Membaca ;) Jangan menjadi pembaca ghoib, tinggalkanlah sebuah komentar atau vote, agar penulis dapat semakin bergairah dan semangat serta konsisten mempublish cerita setiap minggu. Ok, kawan?👌All Rights Reserved
1 part