Good Kisser (21+)
  • مقروء 32,419
  • صوت 1,190
  • أجزاء 17
  • مقروء 32,419
  • صوت 1,190
  • أجزاء 17
مستمرة، تم نشرها في فبر ١٣, ٢٠٢٤
للبالغين
Cerita ini mengandung unsur 🔞

Kening Sha berkerut, matanya jatuh, tanpa sadar menatap ke arah resleting celana Tom yang hampir tertutup rapat. "Kamu di kelilingi cewek-cewek yang hampir naked dan kamu nggak turn on? tanya Sha dengan nada mencemooh, ingin membuat pria itu tersinggung sebagai balasan atas perkataannya yang begitu merendahkan.. "Oh, shit. Jangan-jangan..."

Namun sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Tom menarik lengan Sha dengan kekuatan yang mengejutkan, memaksanya duduk di pangkuannya. Nafasnya tercekat saat wajah mereka hanya berjarak beberapa inci.

"Aku turn on nya cuma sama kamu," bisik Tom dengan suara rendah sambil mengelus daun telinga Sha begitu sensual. 

Tubuh Sha seketika bergetar, dia menelan ludahnya yang hampir kering. "Tom, please don't do that, kamu udah tunangan," tolak Sha keras, dia tak ingin menjadi penghancur hubungan orang.

"Oh come on, kamu juga udah married tapi kamu malah disini sama aku, itu artinya suami sialan kamu nggak bisa muasin kamu, kan?" 

Tanpa peringatan, tangan Tom bergerak cepat meraih punggung Sha dengan cekatan, dia membuka kait bra Sha yang tersembunyi di balik blouse-nya. Gerakannya begitu terlatih, tak lebih dari lima detik.
جميع الحقوق محفوظة
قم بالتسجيل كي تُضيف Good Kisser (21+) إلى مكتبتك وتتلقى التحديثات
أو
إرشادات المحتوى
قد تعجبك أيضاً
Godaan Sang Mantan (21++) بقلم Miss_EA89
38 جزء undefined أجزاء مستمرة
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegakkan punggungnya, menatap Marina dengan penuh cinta di bawah kendalinya. "Tapi sakit, jangan terlalu keras... ahhh," ucap Marina. Belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia mendesah saat Willem menghentakkan pinggul dengan lembut. "Ahhh..." *** Seiring berjalannya waktu, Marina semakin yakin bahwa keputusannya untuk menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, Willem Roberto, adalah langkah yang tepat. Luka yang dalam akibat keputusan Willem di masa lalu membuat Marina merasa hancur dan ditinggalkan begitu saja setelah ia menyerahkan segalanya kepadanya. Meski Marina berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi Willem, takdir mempertemukan mereka kembali setelah tujuh tahun berpisah. Pertemuan ini tidak bisa dihindari, dan Marina pun merasa tergoda oleh pesona mantan kekasihnya. Walaupun hatinya masih terluka, Marina terbawa dalam nostalgia dan hangatnya kenangan masa lalu. Keduanya larut dalam kenangan manis dan berbagi momen intim di dalam kamar hotel. Willem terus menggoda Marina dengan daya tariknya yang memikat, membuat wanita itu sulit untuk menolaknya. Marina pun berada dalam kebimbangan, diantara kerinduan akan cinta yang dulu dan ketakutan akan luka yang mungkin kembali menghampirinya. Kisah cinta Marina dan Willem kembali terjalin, namun kali ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan keragu-raguan. Marina harus segera memutuskan apakah ia akan terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau memilih untuk bangkit, memperbaiki diri, dan menempatkan kebahagiaannya di atas segalanya.