"Aku hanya ingin bahagia, apakah itu terlalu serakah, Tuhan?" Eccedentesiast? Tentu, aku tersenyum meski hatiku terasa sakit. Aku tertawa meski tengah malam aku menangis. Aku tersenyum meski beban berat tengah memenuhi pikiran. Aku bersikap seolah semua baik-baik saja. Hidup Sheyra terlihat sempurna di mata orang lain. Namun, jika dilihat lebih dekat hanya terlihat luka yang ia pendam sendirian. Kesepian dan menyedihkan, Sheyra seolah batu hitam tak diinginkan yang terkikis hingga memunculkan mutiara bersinar terang. Suatu saat mutiara itu akan muncul seiring berjalannya waktu. Andai hidup ini seperti slide potongan film, mungkin Sheyra akan memangkas setiap inci memori kelamnya. Tapi kenyataannya tidak, kehidupan hanya tentang datang dan pergi. Tidak akan pernah terulang kembali.