"Jika aku yang harus pergi, sanggupkah kamu melanjutkan hidup?" Karena senja, kilasan masa lalu itu muncul perlahan-lahan Karena senja, figur tentangnya datang memenuhi bayang imajinasi Karena senja, semuanya tampak baik-baik saja namun tak pernah baik-baik saja Karena senja, ia harus merelakan kekasihnya pergi Rajendra Pradikta, tidak mampu menghapus segala kenangan bersama kekasihnya. kenangan demi kenangan semakin memenuhi isi kepalanya. Membuatnya selalu kembali teringat tentang gadisnya. Wajah, suara bahkan aroma tubuhnya masih membekas dalam ingatan Dikta. Ia tak mampu untuk terus mengingatnya. Tubuhnya memang terlihat baik-baik saja akan tetapi hati dan pikirannya entah kemana. Bagaikan raga yang tak memiliki jiwa. Sanggupkah Dikta melewatinya? Akankah ia akan bangkit kembali? . . . . . . Sudah Terbit Xoxo xoxo