" Kamu, sebaiknya jangan ikut campur " Tegasnya.
" Apaan sih, justru urusan lo ini bersangkutan dengan urusan gua, yakali gua ga ikut campur " Ujarnya dengan lantang.
...
Kaki itu melangkah pelan kearahnya, sang kelinci kecil itu justru takut akan tatapannya yang sangat mengintimidasi setiap lekukan tubuhnya. Semakin dekat, kelinci itu bergetar ketakutan dengan tenaga yang tersisa, kelinci itu bergerak mundur, namun sang predator tidak tahan.
Tangan itu melekat di lehernya, nyaris membuat sang empu mati karna terkejut, makin lama tangan itu mengerat kencang di lehernya, kelinci itu merasakan sakit dan sesak, gawat, Ia kehabisan udara.
" When i said run, you must be run, do. you. understand. little. bunny? "
••••
✓ 100% FICTION
✓ jika ada kesamaan latar tempat, kejadian itu sebuah tidak kesengajaan
✓ DILARANG COPYRIGHT !!!
✓ hars word's ( vulgar words )
"Kamu adalah tunanganku. Jika dia bisa menyentuhmu, kenapa aku tidak boleh?"
---
Ketika Serena membuka matanya, dia mendapati dirinya berada di bawah seorang pria asing. Dia ketakutan dan berteriak, lalu menggunakan seluruh tenaganya untuk mendorong pria itu menjauh.
Pria itu memiliki wajah yang dingin dan tegas, dengan alis tajam dan tatapan dalam-sosok pria dengan penampilan sempurna.
Dia menatap Serena cukup lama. Melihatnya masih gemetar, pria itu berkata dengan suara berat:
"Kamu adalah tunanganku. Jika dia bisa menyentuhmu, kenapa aku tidak boleh?"
Serena terkejut. Informasi ini terlalu berlebihan untuk dicerna!
Belakangan, Serena akhirnya mengingat bahwa ia harus memasuki berbagai dunia untuk melarikan diri dari pembalasan targetnya. Orang-orang yang pernah ditentang oleh "Serena asli" semuanya adalah individu dengan jiwa yang gelap dan pikiran yang bengkok. Mereka menyiksa tubuh dan jiwanya, membuatnya terjebak dalam kondisi di mana ia tidak bisa hidup ataupun mati.
Serena yang terlahir kembali: "Awal permainan sudah memiliki nilai kebencian 100+ yang tidak bisa diturunkan. Serius, ini lelucon, ya?"
Cover by Pinterest