Story cover for Before I Was Me  by mayaagustin04
Before I Was Me
  • WpView
    Reads 157
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 17
  • WpView
    Reads 157
  • WpVote
    Votes 25
  • WpPart
    Parts 17
Ongoing, First published Feb 20, 2024
Namaku Ameera. Setidaknya... itu yang mereka bilang.

Tapi saat kutatap cermin, yang kulihat hanyalah bayangan asing- tanpa jiwa, tanpa cerita, tanpa arah.

Aku hidup, tapi tak tahu siapa aku.
Aku punya nama... tapi tak punya kenangan.
Aku punya tubuh... tapi kehilangan jiwaku.

Malam demi malam, masa lalu memanggil.
Lembut tapi menyakitkan. Sunyi tapi tak pernah hilang.

Dan kini aku bertanya:
Before I was me... siapa aku sebenarnya?
All Rights Reserved
Sign up to add Before I Was Me to your library and receive updates
or
#693musuh
Content Guidelines
You may also like
"Bisikan Senior di Lorong Sunyi" by apriani200
22 parts Ongoing
Namaku Amira, tapi aku lebih suka dipanggil Mira. Aku baru saja menginjakkan kaki sebagai mahasiswa baru di sebuah fakultas yang terkenal-atau lebih tepatnya, ditakuti-karena senioritasnya yang begitu kuat dan tak kenal ampun. Aku pikir setelah melewati masa PKKMB yang melelahkan itu, hidupku akan mulai berjalan normal, seperti yang kudengar dari cerita teman-teman. Tapi aku salah. Sangat salah. Keesokan harinya, saat pelajaran baru saja selesai, kami dipanggil oleh para senior. Pertemuan pertama berlangsung di dekat kolam perpustakaan yang rindang, tempat yang seharusnya menenangkan, tapi malah membuat dada ini berdebar tak karuan. Suasana terasa tenang, tapi mataku menangkap ada sesuatu yang tak biasa-sebuah bayang gelap yang mengintip di balik senyum mereka. Hari-hari berlalu, dan tempat pertemuan kami bergeser ke lorong yang sunyi dan gelap. Lorong itu seperti ruang antara dunia nyata dan mimpi buruk. Bau lembap yang tajam menusuk hidung, nyamuk beterbangan seperti bayangan yang tak pernah lelah mengawasi, dan lampu remang yang membuat setiap bayangan jadi dua kali lebih menyeramkan. Setiap kali kami dikumpulkan di situ, aku merasa seolah-olah ada mata yang mengintai dari kegelapan, membidik dan menilai. Bisikan-bisikan samar para senior, tatapan dingin yang menusuk tulang, membuatku bertanya dalam hati: apakah ini benar-benar untuk melatih mental, atau sesuatu yang jauh lebih gelap? Aku, yang tubuhnya lemah dan sering sakit, merasa terjebak di tengah tekanan yang menyesakkan. Di antara teman-temanku-Ani yang pendiam tapi kuat, Aini yang selalu cemas, Olifia yang berusaha tegar, dan Ratih yang tak pernah berhenti berharap-kami saling menggenggam tangan dan hati, mencoba menguatkan satu sama lain. "Tapi aku tahu, bisakah kami bertahan?" Bisakah kami tetap berdiri tegak saat bayang-bayang senior terus membayangi dan bisikan itu berubah menjadi ancaman? Atau akan kah kisah kami berakhir di lorong sunyi itu, di mana keberanian diuji dan ketakutan menjadi penguasa?
You may also like
Slide 1 of 10
My Roommate  cover
Di Balik senyumanku cover
Gendut!! Gue cinta sama lo cover
"Bisikan Senior di Lorong Sunyi" cover
Halaman Hidupku cover
THAT'S MY IDOL (orinee😋😋) cover
Kamu [SELESAI]✔ cover
Cinta Itu Bernama Aleaa  [ ON GOING ] cover
Silent Scars | Orine cover
You Are Not Alone [ORINE] END cover

My Roommate

28 parts Ongoing

•100% FIKSI! •GxG [Homophobic menjauh] •Don't copy-Skala story Kisah distingtif di mana gadis cengeng yang di tuntut mandiri oleh kedua orang tuanya, namun malah berakhir menemukan seseorang yang ia dambakan sebagai pujaan hatinya. Akan kah ia berhasil meluluhkan teman sekamarnya yang dari awal sudah menarik perhatiannya? "Kamu kenapa liatin bibir aku mulu? Pengen di adu? Atau.. pengen di cium!" -E "Dasar cewe gila, shade lipstik lo jelek gitu ngapain gue lihat." -O **** Berawal dari roommate, berakhir menjadi (?) Dhostel Jakarta, with their stories. [Kebanyakan waktu di persingkat] Penasaran? Baca bab berikutnya, thank you all.