Story cover for Langit, Laut, & Segala Pesonanya  by granthaaksara
Langit, Laut, & Segala Pesonanya
  • WpView
    Reads 86
  • WpVote
    Votes 41
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 86
  • WpVote
    Votes 41
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Feb 20, 2024
Mengisahkan tentang delapan remaja dengan segala luka yang mereka miliki. Delapan remaja, mereka: Ombak Lengkara Bhumi, Alaya Rainy Tara, Shreya Anila Pelangi, Ratri Ancala Elenairyn, Kenzo Bimantara, Juan Harsa Nirmala, Rayandra Alexander Niscala, dan Regara Alvaro Niscala. Mereka para remaja pecinta langit dan laut. Remaja yang memiliki segudang masalah dalam hidupnya. Masalah yang selalu datang sebelum masalah yang dulu selesai. Membuat tumpukan-tumpukan masalah baru.

Mereka memiliki satu prinsip: 
"Ingat, kebahagiaan masih jauh. Jika kita menyerah sekarang, maka usaha yang kita lakukan selama ini sia-sia. Jadi bertahanlah sampai kebahagiaan itu berhasil diraih."

Lantas, apakah mereka berhasil meraih kebahagiaan itu?
All Rights Reserved
Sign up to add Langit, Laut, & Segala Pesonanya to your library and receive updates
or
#847laut
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Senja Terakhir Semesta✔️ cover
LENTERASKA cover
Aku, Kamu dan Cinta [END] cover
Sandyakala (SUDAH TERBIT) cover
Stay (Completed) cover
Langit Angkasa [SELESAI] cover
Di Antara Tawa dan Tragedi  cover
HARSA || Langit Dan Laut [Hiatus] cover
SINAR LAUTAN cover

Senja Terakhir Semesta✔️

19 parts Complete

Semesta Arya Pratama selalu merasa hidupnya seperti langit mendung-kelabu, sesak, dan tidak pernah benar-benar terang. Sebagai anak kedua dalam keluarga yang lebih sering menuntut daripada memahami, ia tumbuh dengan luka yang tak terlihat, terbiasa menyimpan semuanya sendiri. Ia bukan anak yang gagal, tapi juga tak pernah dianggap cukup. Hingga di suatu hari, di sudut perpustakaan yang sepi, ia bertemu dengan Cahya Langit Maheswari. Gadis pendiam yang selalu menunduk, seolah berusaha menghilang dari dunia. Langit tidak banyak bicara, tapi kehadirannya entah bagaimana membuat Semesta merasa sedikit lebih ringan. Namun semakin lama, Semesta justru semakin kehilangan arah. Semakin hari, tekanan dari keluarganya kian menyesakkan. Beban yang ia pikul semakin berat, tapi tak ada yang benar-benar melihat. Dan ketika semuanya terasa terlalu melelahkan, ia membuat keputusan yang tak bisa diubah. Semesta pergi, meninggalkan keheningan yang menggema. Meninggalkan cerita yang tak akan pernah bisa diulang. Dan setelah ia tak ada, barulah dunia menyadari betapa berartinya Semesta.