Kelanjutan kisah Bima sebagai perwira TNI-AL... berlatar sekitar tahun 2036-2037 Trisula adalah sebuah 'nickname' dari konsep peperangan TNI-AL terbaru yang umum dikenal sebagai Sistem Senjata Armada Terpadu, dimana konsep ini menggabungkan kapal perang, pasukan pendarat (Marinir), asset udara, hingga pangkalan TNI-AL sebagai satu kesatuan utuh dalam setiap penugasannya, yang didukung sistem peperangan berbasis jaringan (Network Centric Warfare). Tentunya konsep tersebut membutuhkan awak yang mumpuni, dan Bima salah satunya. Bertahun-tahun kemudian, Bima kini sudah menyandang pangkat sebagai seorang perwira menengah, dan akibat sebuah peristiwa di masa lalu, karirnya belakangan lebih banyak terjebak di belakang meja. Padahal dahulu, oleh sejumlah senior dan rekan-rekannya, Bima sempat diprediksi akan cukup cepat hingga mencapai jabatan komandan kapal perang. Namun kebutuhan kesatuan, janji-janji percepatan karir, dorongan bahkan tekanan dari orang-orang di sirkel terdekatnya membuat seorang Bima-pun sering merasa bimbang. Dibawah kendali dari tangan tak terlihat dan saat sesuatu dari dingin dan gelapnya lautan muncul ke permukaan, sebuah ramalan berusia 5 abad sangat mungkin menjadi kenyataan. Tidak seorangpun di negeri ini yang ingin melihat ramalan tersebut menjadi kenyataan, termasuk seorang Bima yang 'tidak berdaya' hanya bisa melihat perkembangan situasi. Namun ketika sebuah kesempatan datang, Apakah Bima dan sejumlah rekannya, komponen kecil bangsa ini, bisa terus berjuang menghindari ramalan tersebut menjadi nyata?