[Update Setiap Hari] [Setting place and time : Surabaya, 2018] Aku senang membicarakan sebuah buku dengan ditemani secangkir kopi. Berbicara tentang alur, tema, bahkan amanat yang bisa diambil setelah membaca sebuah buku. Akhir akhir ini aku sering mengunjungi sebuah cafe setelah menemukan seorang teman untuk berdiskusi tentang buku bacaanku. Dia tampak tidak mengerti, tapi dia tertarik menatap mataku. Berdialog sampai kopi menjadi dingin tak membuatku ragu. Aku tetap ingin bercengkrama. Bahkan ketika sang bulan melambai mengajakku pulang, aku tetap ingin berbicara dengannya. Seperti sebuah kopi, aku selalu merasa kotor. Ketika disandingkan dengan air, aku selalu merasa tak pantas. Ada kalanya aku membenci kopi yang sering aku minum. Karena di dalamnya, aku melihat bayangan wajahku tergenang diatasnya. ©saesensae