Story cover for Banyu Gendhis [Romansa Nusantara] by Eliyen_Author
Banyu Gendhis [Romansa Nusantara]
  • WpView
    Reads 1,678
  • WpVote
    Votes 209
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 1,678
  • WpVote
    Votes 209
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published Feb 24, 2024
Gendhis tak bisa masak dan tak suka gudeg, tetapi terpaksa menjaga Depot Gudeg Pakuncen warisan Bapak dari ancaman rentenir dan saingan bisnis, Teras Mataram milik Banyu, si pria blasteran Italia-Indonesia. Di tengah keterpurukan, Gendhis tidak sengaja menemukan kitab resep kuno yang akhirnya digunakan untuk menciptakan gudeg manggar, kuliner yang mengangkat popularitas depot.

Namun, kitab berharga itu hilang dan rentenir kembali mengancam. Gendhis terpaksa meminta bantuan Banyu, tetapi dengan syarat berat: Depot Gudeg Pakuncen dilarang menjual gudeg manggar.

Gendhis berada di ujung dilema. Akankah dia memenuhi syarat Banyu dan mendapat rukonya kembali, atau harus kehilangan ruko dan pergi dari Malang selama-lamanya?
All Rights Reserved
Sign up to add Banyu Gendhis [Romansa Nusantara] to your library and receive updates
or
#618kuliner
Content Guidelines
You may also like
BUCIN MAS ARSITEK  by niken_arum
30 parts Complete
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.
You may also like
Slide 1 of 10
BUCIN MAS ARSITEK  cover
Perfect Obsession [TERBIT] (JUPITER SERIES #1)  cover
Ci[n]ta Rasa cover
Yes, Chef! End - Sudah Terbit (GooglePlay Books) cover
GHENDIS cover
Heart Stealing ♤ cover
Gus untuk Anisa cover
The Beauty Regent  cover
BELENGGU (TAMAT) cover
crazy fiancé ; heeseung x karina cover

BUCIN MAS ARSITEK

30 parts Complete

Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko. Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang. Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya. Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu. "Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang." Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni. Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.