Pernahkah kalian berusaha mati-matian melupakan seseorang, tetapi takdir justru mempertemukan kalian kembali? Jana tahu betul bagaimana rasanya. Selama tiga tahun terakhir, ia mencoba menghapus bayang-bayang seseorang yang pernah mengisi hatinya, seseorang yang bahkan tak pernah menyadari perasaannya.
Cinta sepihak itu terlalu menyakitkan, hingga ia memilih menjauh, mengubur semuanya dalam-dalam. Tapi siapa sangka, takdir berkata lain.
Pertemuan yang tak pernah ia bayangkan terjadi begitu saja, menghempaskan semua usaha yang sudah ia bangun selama bertahun-tahun.
Seseorang dari masa lalu kini kembali hadir di hadapannya, membawa gelombang emosi yang sulit dikendalikan. Namun, itu belum seberapa. Yang lebih mengejutkan adalah kabar bahwa mereka berdua dijodohkan.
Jana tak butuh waktu lama untuk mengambil keputusan. "Keputusanku sudah bulat, aku tidak akan menerima perjodohan ini." Kalimat itu meluncur tanpa ragu, seolah menjadi benteng terakhir untuk melindungi dirinya dari rasa sakit yang dulu pernah menghancurkannya.
Namun, berbeda dengan dulu, kini ada yang berubah. Untuk pertama kalinya, seseorang yang dulu ia cintai sepihak kini menatapnya dengan penuh penyesalan. Dengan suara yang hampir bergetar, ia berkata, "Aku minta maaf karena dulu tidak pernah menyadari cinta kamu. Tapi aku mohon, jangan lakukan ini, Jana."
Tapi apakah permintaan maaf itu cukup? Apakah perasaan yang pernah hancur bisa kembali utuh? Jana tahu bahwa perasaan yang telah retak tak mudah diperbaiki, dan kehadiran orang itu di hidupnya lagi hanya membawa luka lama yang belum sepenuhnya sembuh.
Di antara takdir dan keputusan hati, di antara masa lalu dan masa depan, Jana harus memilih. Akankah ia bertahan dengan keputusannya, atau justru membiarkan dirinya kembali jatuh ke dalam perasaan yang dulu pernah ia kubur?.
Ikuti perjalanan mereka, temukan jawabannya, dan jangan pernah lewatkan kisah yang penuh emosi ini.