[RomansaIndonesia's Reading List - SPOTLIGHT ROMANCE OF NOVEMBER 2024]
Bangun pagi, pergi ke pasar, mencuci sayuran, memotong daging, memasak, dan menjajakan makanan di kedai kecil warisan orang tuanya adalah kegiatan seorang Nadia Harianto sehari-hari, dibantu oleh sang adik.
Adiknya, Rai Harianto, memang baik hati dan suka menolong. Bahkan, saking baiknya, ia membantu seorang teman yang sedang kesulitan dengan membawanya masuk ke dalam keluarga kecil mereka.
Davian Pratama namanya. Sejak awal, Nadia tidak menyukai pria yang tidak jelas asal-usulnya itu. Ketenangan hidup Nadia seakan direnggut sejak ia hadir. Seorang wanita perfeksionis, dewasa, dan keras kepala, harus tinggal seatap dengan pria lebih muda yang periang, konyol dan terkadang norak. Perbedaan karakter seringkali menjadi penyebab perselisihan di antara mereka.
Seiring waktu berjalan, beberapa hal mulai berubah. Pertengkaran berubah menjadi persahabatan. Asing berubah menjadi intim. Marah berubah jadi sayang.
Namun, setiap orang punya latar belakang. Begitu juga dengan Nadia dan Davian. Akan sulit menyatukan cinta, jika masih ada beban tak kasat mata yang selalu dibawa ke mana-mana.
When the perfect king collides with the brightest star...
*
Berada pada puncak karir setelah jatuh bangun meniti selama bertahun-tahun jelas merupakan buah manis yang bisa dipetik dan dicecap Tara Anila Chandra. Finalis enam besar Miss Nusantara itu akhirnya mulai menggapai mimpinya yang nyaris terbuang dan terlupakan begitu lama.
Namun, ada harga yang harus ia bayar untuk itu. Termasuk, menyembunyikan hubungannya dengan kekasihnya, Kafindra Giri Pangestu selama lima tahun. Bertahun-tahun sudah ia membayar harganya. Sekarang, setelah semuanya telah berhasil ia raih, apakah Tara akan berkata cukup? Atau masih tamak dan mau meraih lebih? Tetapi lebih dari semua itu, apa arti kebahagiaan yang sebenarnya?
-
Buat Kafindra Giri Pangestu, cinta tak pernah jadi hal yang masuk akal hingga pertemuan dengan Tara membuatnya menjilat ludah sendiri. Ia yang biasanya brutal akan jadi begitu lembut untuk Tara. Pandangan dinginnya berubah hangat untuk Tara. Bahkan, ia yang lebih sering memerintah kini malah sujud di kaki Tara.
Kafi akan melakukan apapun untuk perempuan itu, termasuk, mengembunyikan hubungan mereka selama lima tahun. Karena buat Kafi, bahagia Tara adalah bahagianya. Tetapi, apakah benar itu bahagia yang diraih Tara sudah cukup? Atau kini, mungkin saatnya untuk Kafi bertindak sedikit egois untuk kebahagiaannya sendiri?