Story cover for 1. Albintara : The Beginning || Lee Haechan (On Going) by astroobluw
1. Albintara : The Beginning || Lee Haechan (On Going)
  • WpView
    Reads 1,522
  • WpVote
    Votes 180
  • WpPart
    Parts 58
  • WpView
    Reads 1,522
  • WpVote
    Votes 180
  • WpPart
    Parts 58
Ongoing, First published Feb 29, 2024
"Karena setelah semuanya, tempat pelabuhan terakhir gue adalah lo."




Menceritakan tentang Hirananda Aurora Almahera, seorang gadis yang nyaris saja menutup lembaran hidupnya di usia 8 tahun, kalau saja ibunya--Nayla Hazuka Schefferville tak mendonorkan ginjalnya untuk sang putri tercinta. 

Keikutsertaan Nayla di organisasi SIC, membuat Hirana dipercayai untuk menggunakan alat IHB dan DNA 12-05H ditubuhnya. Namun untuk itu, Hirana harus membayar dengan 'harga' yang mahal. 

Menjadi incaran organisasi DARKLEX, harus mengikuti seluruh perintah SIC yang ikut membahayakan orang-orang disekitarnya. 

Terutama seorang pemuda bernama Achandra Winatra Albintara, sepupu Hirana sekaligus orang yang memiliki tempat istimewa di hidup Hirana. 









START : 06 April 2024
FINISH :

Jangan mampir baca prolog doang, baca sampai ending. Dijamin gak bakal nyesel deh, percaya sama Nasa.

Murni hasil pemikiran Nasa, kalau ada kesamaan cerita berarti itu murni kebetulan.

Happy reading~~
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add 1. Albintara : The Beginning || Lee Haechan (On Going) to your library and receive updates
or
#304yangjungwon
Content Guidelines
You may also like
Renjana [COMPLETED] by skyaksa
35 parts Complete
Pada malam paling temaram yang pernah seorang anak jumpai adalah kehilangan sepenggal bait kehangatan yang sepatutnya terus membersamai. Seorang anak yang sudah cukup dewasa sebagai pengganti bapak, seorang anak lain yang baru saja memasuki runyamnya semester tanggung di bangku perguruan tinggi, seorang lainnya lagi baru saja bersuka cita telah memasuki mimpi para anak muda seusia adiknya untuk melepas seragam sekolah, seorangnya lagi baru saja merasa bahwa masa SMA adalah kebebasannya, seorang lainnya lagi masih berkutat dengan permainan remaja tanggung di bangku menengah pertama, satu yang lain masih bersenang-senang pada masa anak-anak yang hendak remaja, dan satu lainnya yang terakhir masih bahagia dimanjakan dengan rambut yang terbelah dua. Namun pada hari itu, nyatanya semesta memberinya segenggam ujian yang harus ditanggung bersama karena kepergian ibunda. Syair-syair elegi selanjutnya mengiringi langkah mereka, mengantarkan satu tubuh yang sudah kaku karena kehilangan ruhnya. Mengantarkan keberangkatan sang ibunda pada tempat paling jauh yang tak bisa mereka singgahi untuk sekadar melepas rindu yang menumpuk dibalik pakaian basah yang baru dicuci, dibalik tumpukan piring kotor yang hendak dibersihkan. Dan lainnya yang menumpuk dan terus menumpuk, membiarkan hati mereka berat diduduki rindu yang tak pernah habis. Dan kemudian luka-luka tak pernah bisa disembuhkan waktu, ketujuh warna dalam keluarga Nawasena berakhir temaram dan kehilangan sukmanya. ©Jeta An Alternate Universe Renjana, 2021
You may also like
Slide 1 of 10
Renjana [COMPLETED] cover
'ɪɴ ᴍʏ ᴅʀᴇᴀᴍ...~𝙹𝚎𝚗𝚁𝚒𝚗𝚊 (𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝) ✅ cover
In Our Way [TAMAT] cover
BULAN MATAHARI [END] cover
[1] Rahasia Hujan | NJM ✔ [OPEN PRE ORDER] cover
Dunia itu Sempit (SEGERA TERBIT) cover
[1] Noona - Lee Jeno [END] cover
OUR FAMILY!! [END] cover
Level Up • NoHyuck • cover
Hide and Seek | aespa × NCT cover

Renjana [COMPLETED]

35 parts Complete

Pada malam paling temaram yang pernah seorang anak jumpai adalah kehilangan sepenggal bait kehangatan yang sepatutnya terus membersamai. Seorang anak yang sudah cukup dewasa sebagai pengganti bapak, seorang anak lain yang baru saja memasuki runyamnya semester tanggung di bangku perguruan tinggi, seorang lainnya lagi baru saja bersuka cita telah memasuki mimpi para anak muda seusia adiknya untuk melepas seragam sekolah, seorangnya lagi baru saja merasa bahwa masa SMA adalah kebebasannya, seorang lainnya lagi masih berkutat dengan permainan remaja tanggung di bangku menengah pertama, satu yang lain masih bersenang-senang pada masa anak-anak yang hendak remaja, dan satu lainnya yang terakhir masih bahagia dimanjakan dengan rambut yang terbelah dua. Namun pada hari itu, nyatanya semesta memberinya segenggam ujian yang harus ditanggung bersama karena kepergian ibunda. Syair-syair elegi selanjutnya mengiringi langkah mereka, mengantarkan satu tubuh yang sudah kaku karena kehilangan ruhnya. Mengantarkan keberangkatan sang ibunda pada tempat paling jauh yang tak bisa mereka singgahi untuk sekadar melepas rindu yang menumpuk dibalik pakaian basah yang baru dicuci, dibalik tumpukan piring kotor yang hendak dibersihkan. Dan lainnya yang menumpuk dan terus menumpuk, membiarkan hati mereka berat diduduki rindu yang tak pernah habis. Dan kemudian luka-luka tak pernah bisa disembuhkan waktu, ketujuh warna dalam keluarga Nawasena berakhir temaram dan kehilangan sukmanya. ©Jeta An Alternate Universe Renjana, 2021