Dalam perjalanan panjang dengan kereta dari Jakarta ke Yogyakarta, Laras dan Sari menemukan diri mereka duduk berhadapan dalam sebuah perjalanan yang tidak terduga.
Laras, seorang dosen muda dan freelancer desain grafis, merasa jenuh dengan kehidupan rutinitasnya yang kaku. Ia memutuskan untuk pergi ke Jogja tanpa tujuan jelas, hanya ingin melarikan diri dari tekanan pekerjaan dan mencari ketenangan.
Di sisi lain, Sari adalah seorang videografer yang memiliki jiwa petualang namun tertutup. Dia memilih untuk melarikan diri dari lingkungan yang penuh ekspektasi dan penilaian dengan melakukan proyek kreatif di Jogja, tempat di mana ia merasa lebih bebas untuk menjadi dirinya sendiri.
Awalnya, percakapan antara mereka berjalan canggung dan formal. Namun, seiring berjalannya waktu dan perjalanan, mereka mulai membuka diri satu sama lain, keduanya menemukan kenyamanan dalam saling berbagi.
Melalui pemandangan yang berganti di luar jendela kereta, dari sawah hijau hingga desa-desa kecil, mereka menemukan bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir di Jogja.
Lalu, bagaimana Lintasan Rasa ini menemukan tujuan akhirnya?
"Pertunangan kita ini harus dirahasiakan!"
Begitu kesepakatan Kama dan Gege sebelum keduanya melakukan kegiatan KKN 111 Desa Welasasih. Hubungan pertunangan yang hanya diinginkan oleh dua pasang orangtua sementara Kama dan Gege menyatakan tidak saling suka.
Yang semua orang tahu Kama punya pacar bernama Laika. Yang semua orang tahu, Gege tidak terikat dengan siapa-siapa.
Namun, seiring berjalannya waktu, rahasia yang sederhana ternyata lama-lama ingin menunjukkan diri pada dunia. Ternyata, Kama tidak terima saat banyak laki-laki yang mendekat pada Gege dan menyatakan suka. Ternyata, usaha Gege sia-sia saat diingatkan bahwa cinta pertamanya adalah Kama.
Ketegangan terus berkembang, hingga semua masalah bermunculan dengan sembarangan. Jadi, bagaimana Kama? Kamu tetap pada Laika atau memutuskan kembali pada Gege dan menyatakan suka?
24/11/24