Lulus sekolah nanti, mau jadi apa? Dokter, pengacara, tukang doktrin karakter, atau pengangguran banyak acara? Di antara beragam profesi yang biasa digunakan sebagai standar kesuksesan, Ayah malah menyarankan Ibnu buat jadi caleg! Ayah bilang, "kalau bukan kita, siapa lagi?" Tapi kalau kata Ibnu, sih ... selagi ada orang lain, kenapa harus kita?! Ibnu jadi ngeri sendiri begitu membayangkan kalau masa SMA-nya nanti harus masuk IPS dan berkubang dengan dunia per-politik-an yang enggak ada cantik-cantiknya itu. Main retorika, undang-undang ... eh, bentar, deh. Perempuan jelita dengan argumen segudang? Weladalah! Ternyata, cantiknya politik udah diambil alih sama makhluk nasionalis bernama Neysa! Ibnu memang spesies plin-plan sampai berguru pada Neysa untuk melatih keberpihakan. Tapi kalau soal perasaan ... Ibnu enggak ada lawan! Kayak buaya lagi sawan, bucinnya Ibnu bikin Neysa berasa ditawan! "Sebagai WNI yang baik, aku memang sudah seharusnya patuh pada aturan." "Sepakat! Kamu emang satu-satunya warga negara Ibnu-Nesia. Kapan mau dilantik secara resmi?" "Hah?" "Ayo aku lantik biar jadi penduduk yang menetap selamanya di Ibnu-Nesia." "Kamu mau bikin gerakan separatis apa gimana?" "Oh! Bener! Harusnya Ibnu-Neysa aja, ya. Sah!" "Padahal mukanya kayak orang bener ...." [Project Novela Teenfiction TheWWG] "Ada Cinta di Sekolah"
10 parts