"Kalau jalan lampu hijau, hati-hati lampu kuning, kalau kita asing, gimana?"
"Udah asing kali. Gak inget ya, kita udah putus dua tahun yang lalu?"
Cica, perempuan yang tahun ini menginjak kepala dua itu, harus berjumpa kembali dengan sang mantan sewaktu SMA dulu.
Pertemuannya sangatlah tidak aesthetic. Di selokan--ketika Cica fokus memainkan ponsel sampai tidak melihat selokan penuh lumpur dan bau.
"Es krim yang dari Cina itu apa sih namanya? Miss you gak sih?"
Cica memutar kedua bola matanya, lalu mencebik kasar, "Bantuin gue naik, oy. Malah ngegombal terus. Udah kenyang gue makan janji manisnya elu, Soleh?!"
Soleh--mantan Cica justru terkekeh ringan. Lelaki tersebut jongkok alih-alih membantu Cica keluar dari selokan, "Le minerale itu yang ada nangis-nangisnya dikit gak sih?"
"Keinget masa lalu ya, Beb?" sambung Soleh membuat Cica menggeram, menahan emosi.
"Dasar g*la,"
Tidak disangka, Cica menarik pergelangan tangan Soleh. Alhasil, mereka berdua sama. Iya, sama-sama kotor terkena lumpur.
"Untung gue masih sayang sama elu, Ca," Soleh mencuil sedikit lumpur dan menaruhnya di pipi tirus sang mantan.