mereka bertiga sudah bersahabat dari mereka masih bayi...orang tua mereka juga adalah berteman,rumah mereka satu komplek...mereka hidup dengan kekayaan yg lancar.
- Alex,Alex bisa dibilang cowo paling cuek dan kalo ngomong itu suka irit. Alex kelas 12,SMA Highschool Nusa Pancasila,satu kelas dengan Nick...tapi dari sifat nya yg cuek,dia adalah sosok yg perhatian sama orang orang di sekitar. Alex juga pandai bermain basket,Alex juga suka gym and then jadi badan dia berbentuk. tinggi Alex sekitar 180 cm. orang tua nya Alex adalah seorang pengusaha sukses dan mempunyai beberapa hotel dan restoran.
- Nick,Nick adalah cowo yg super duper humbel banget sama semua orang. Nick baru kelas 12 sekolah di SMA Highschool Nusa Pancasila. tapi kadang dia suka jail kepada Sherly tapi paling ga suka kalo Sherly di jailin sama orang lain selain Nick. Nick juga sama dengan Alex,suka gym. mereka berdua suka pergi ke gym setiap Minggu nya..tinggi Nick 180 cm.
- Sherly, Sherly ini bisa di bilang cewe super baik dan ramah ke semua orang....dia masih kelas 11,ya bisa di bilang Sherly ini masih muda di antara dua sahabatnya yg sudah kelas 12. pertemanan mereka sudah lama,sejak mereka dini dan orang tua Sherly,Nick dan Alex begitu dekat. Sherly ini dikenal di sekolah nya itu karna siswi paling aktif.
kadang Sherly sering sekali jadi pusat perhatian satu sekolah karna dekat dengan dua cowo yg tampan dan terkenal itu,saking terkenal nya Alex dan Nick banyak cewe yg mendekati Sherly untuk mendapatkan nomor telpon nya. tapi Sherly yg tau itu memberitahu nomor tlpn Alex dan Nick ke para cewe cewe yg meminta no tlpn mereka berdua itu.
Tapi di hubungan persahabatan Sherly,Alex dan Nick. ada salah satu dari Alex dan Nick menyukai Sherly,tapi Sherly tidak tau dengan tentang itu.
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.