Detik dan Detaknya
  • Reads 9,434
  • Votes 6,419
  • Parts 40
  • Reads 9,434
  • Votes 6,419
  • Parts 40
Ongoing, First published Mar 03, 2024
1 new part
⚠️WARNING⚠️
Pasal 380 ayat (1) angka 1 dan ayat (1) angka 2 KUHP mengatur tentang sanksi pidana bagi pelaku plagiarisme:
•Menaruh nama atau tanda palsu di atas atau di dalam karya sastra, karya ilmiah, kesenian, dan kerajinan
•Memalsu nama atau tanda yang asli 
 
Sanksi pidana yang dapat dikenakan kepada pelaku plagiarisme adalah pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak lima ribu rupiah. 

(Sumber: E-Journal UNSRAT) 



.・✫・゜・。. .・。.・゜✭・


Nara menyukai Razka sejak masa SMP. Setiap hari, rasa suka itu semakin bertambah, hingga kini dia duduk di bangku SMA. 

Seiring berjalannya waktu, rasa itu semakin sulit dikendalikan. Hingga suatu hari, kejutan tak terduga menghantam. Razka tiba-tiba mengungkapkan perasaan yang sama kepadanya, jantungnya seakan berhenti berdetak.

Bagaimana hubungan Nara dan Razka setelah pengakuan tersebut? Dan apakah semuanya akan bertahan lama?

 
.・。.・゜✭・ .・✫・゜・。.




Di publikasikan pertama kali: 06 Juli 2023 | di akun pertama @sarabbit_00 dengan judul "Narazka."
Selesai: Masih berlanjut

Copyright © 2023 by Alisa
All Rights Reserved
Sign up to add Detik dan Detaknya to your library and receive updates
or
#79perasaan
Content Guidelines
You may also like
Tutorial Berpikir Benar untuk Pemula by Irwansight
51 parts Complete
Saat ada tsunami, kita nyari objek paling kuat untuk dipegangi. Karena kita berharap dengan memegangnya, kita bisa selamat. Saat berlayar di laut, melihat mercusuar adalah hal yang istimewa, karena dia penunjuk arah dan memberi isyarat bahwa kita sudah dekat dengan dermaga. Begitupun dalam berargumen, boleh saja kita ini awam, boleh saja kita ini bukan ahlinya, tapi kita wajib memegang referensi yang memiliki bukti valid terkait hal yang sedang dibahas, karena kita berharap adanya rasa aman setelah mengetahuinya. Kita juga bisa berargumen menggunakan referensi tersebut dengan baik tanpa emosi. Kenapa banyak orang yang tersasar di gurun lalu meninggal? Ya memang mereka kehausan dan kelaparan. Lalu apa alasan lainnya? Karena saat di gurun, mereka berpatokan pada gunung pasir tertinggi yang mereka lihat, kemudian mereka mencoba untuk menaikinya dengan harapan pandangan mereka jauh lebih luas dari sebelumnya. Tapi mereka tidak sadar bahwa sebelum sampai ke gunung pasir tertinggi itu, angin kencang telah menghembuskan pasirnya dan gunung yang dimaksudkan sudah tidak ada lagi, berpindah posisi ke tempat lain. Saat ia menuju ke gunung itu, angin berhembus kencang lagi, begitu seterusnya. Orang yang tidak bersumber pada referensi valid, ia seperti orang yang ada di gurun itu. Bedanya, orang di gurun mati fisiknya. Kalau dia, mati akalnya. Itulah gambaran yang bisa gw tulis untuk mengawali kata pengantar buku ini. Tanpa sumber referensi yang valid, kita akan terhembus kemanapun angin keributan itu berarah. Buku ini pastinya banyak kekurangan, karena ditulis oleh pemula. Karenanya, segala kritik dan saran yang membangun akan selalu ditunggu agar terpeliharanya ilmu pengetahuan yang bersih dan dapat diwariskan sebaik mungkin kepada generasi penerus bangsa (yang ga ada aplikasi tiktok di hapenya). Oh ya, gaya bahasa yang digunakan pada tiap bab akan berbeda, tergantung mood yang menyertai penulisnya.
You may also like
Slide 1 of 9
Transmigrasi : 𝕬𝖑𝖙𝖆 𝕵𝖆𝖞𝖊𝖓𝖉𝖗𝖆 𝕭𝖎𝖒𝖆𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆 cover
Cerpen 3 Tema: A New Start cover
SLEEPYHEAD cover
Lukisan Dalam Kata cover
Nayara (TELAH TERBIT) cover
Mas Kucing [END] ✓ cover
Istri Super Mini!  cover
Tutorial Berpikir Benar untuk Pemula cover
ALTAR RASA | END ✓ | cover

Transmigrasi : 𝕬𝖑𝖙𝖆 𝕵𝖆𝖞𝖊𝖓𝖉𝖗𝖆 𝕭𝖎𝖒𝖆𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆

88 parts Ongoing

Coba kamu bayangin lagi enak-enak tidur Lo di hempaskan bukan di hempaskan ke lantai tapi ke raga orang lain ALTA JAYENDRA BIMANTARA yang bertransmigrasi ke tubuh seorang pemuda yang selalu di bully karena penampilan yang cupu , bahkan keluarga tak pernah menganggapnya ada dia seperti bayangan di malam hari dia adalah DEVANANTA ALTA ABIMANYU