Story cover for Valor Tale by saturnusmerah
Valor Tale
  • WpView
    Reads 173
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 173
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Mar 04, 2024
"Kamu keturunan bangsawan, Prabu?"
"Dari mana Bapak tahu?"
"Namamu, begitu indah, seperti bait puisi terindah yang terpahat dalam hati sang pencipta, melambai dengan lembut di bawah cahaya rembulan yang mempesona."

Jendral M, sang panglima berdasi perang, menapaki tanah yang penuh dengan sejarah pahit dan keputusasaan. Di sisi lain medan peperangan, terhamparlah Raden Prabu Harjo Wirakusuma Kusumajaya Wiratama de la Fontaine, jurnalis pemberani yang menyaksikan setiap detik kelam yang menghiasi dinding gelap kehidupan.

Pertemuan takdir mereka adalah lembaran baru dalam kitab perjuangan hidup. Jendral M, dengan hatinya yang dikuatkan oleh pengalaman, merasa terpanggil oleh keberanian dan kejujuran Raden Prabu Harjo Wirakusuma Kusumajaya Wiratama de la Fontaine dalam mengungkapkan kebenaran yang terpendam. Sementara Raden Prabu Harjo Wirakusuma Kusumajaya Wiratama de la Fontaine, dengan mata yang terpancar api semangatnya, terpesona oleh kelembutan dan keteguhan hati Jendral M dalam menjalankan tugasnya.

Di tengah ketegangan senjata yang menari di langit, dan gemuruh perang yang melanda, mereka bertemu. Setiap pandangan, setiap sentuhan, adalah syair puitis yang dinyanyikan oleh alam semesta, memenuhi hati mereka dengan rasa kagum dan keinsafan akan kebesaran Sang Pencipta. Dalam cahaya remang-remang senja, mereka menemukan kedamaian yang mereka cari di antara kerumunan kegelapan dan kekacauan.

Dan di antara kisah-kisah kepahlawanan yang tertulis di dinding-dinding sejarah, cinta pun tumbuh di antara mereka. Cinta yang mampu menyembuhkan luka-luka yang tercipta oleh kekerasan, dan menerangi jalanan gelap kehidupan dengan sinar kebenaran. Dalam pelukan cinta yang hangat, mereka menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang selama ini mereka cari di tengah badai perang yang melanda.

- @saturnusmerah Di antara alur mimpi dan realitas, kisah ini teranyam; benang-benang imajinasi memeluk dunia khayal.
All Rights Reserved
Sign up to add Valor Tale to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Syal Merah by FabianBadaiAntashena
5 parts Ongoing
Lihatlah manusia.... makhluk berakal, katanya, tapi berakal hanya untuk merancang kehancuran dengan cara yang lebih efisien dari iblis manapun. Mereka lahir dengan tangan kosong, namun tumbuh dengan jemari yang tak pernah cukup menggenggam. Satu takhta tak cukup, satu negeri terlalu sempit, satu nyawa tak sebanding dengan harga ambisi. Mereka mencipta Tuhan dari kaca dan bayangan, lalu menjadikannya alasan untuk menyalakan api di rumah sesamanya. Lalu, ketika tubuh hangus terbakar, mereka berkata: "Ini takdir, ini suci." Padahal semua hanya siasat licik, untuk menjarah lebih banyak, menguasai lebih dalam. Di medan perang, tidak ada musuh sejati, hanya cermin-cermin retak yang saling menuduh bayangan masing-masing sebagai setan. Manusia menanam senyum di bibir diplomasi, sementara tangannya menandatangani pengiriman peluru ke tempat di mana anak-anak belajar menyebut "ayah". Dan ketika tanah itu retak oleh ledakan, dan langit pun tak sudi menurunkan hujan, mereka berkumpul di ruang rapat ber-AC, membahas damai yang bisa dijual dengan harga saham. Oh, manusia bukan makhluk sosial- mereka makhluk serigala yang diajari mengenakan jas. Mereka berdiri di atas kuburan sambil berkata: "Semua demi kemajuan." Apa makna "maju", jika harus melangkahi mayat? Apa artinya "kebebasan", jika harus dipaksa dengan moncong senjata? Mereka mencipta kata-kata indah- "perjuangan", "nasionalisme", "pengorbanan", tapi semuanya hanya selimut untuk menutupi nafsu kekuasaan yang menjijikkan. Sejatinya, manusia mencintai kehancuran- sebab di puing-puing itu, mereka bisa membangun kerajaan atas nama harapan, padahal fondasinya dari daging dan darah. Tak ada yang suci dalam perang. Tak ada yang heroik dalam membunuh. Yang ada hanyalah manusia- yang selalu lapar, selalu haus, selalu ingin menjadi Tuhan tanpa pernah bisa menjadi manusia,.
Pendekar Dari Pajajaran by salaka27
2 parts Ongoing
Setiap kerajaan besar menyimpan dua hal yang tak terelakkan: kejayaan... dan keretakan. Di Tarumanagara, pecahan-pecahan itu mulai terasa seperti getar halus di permukaan air-nyaris tak terdengar, tapi menyimpan badai yang sabar. Patih Wilagni tahu: ia sedang berdiri di antara sisa-sisa peradaban yang megah, tapi rapuh. Di usia senjanya, ia hanya ingin diam di beranda, mendengar suara angin dan cucu yang tertawa. Tapi sejarah jarang mengizinkan seseorang pergi tanpa luka. Tuduhan, pengkhianatan, dan dendam masa lalu mendesaknya untuk memilih: diam... atau melindungi yang ia cintai. Aryaseta, putra semata wayangnya, belum sepenuhnya tahu bahwa darah yang mengalir di tubuhnya adalah warisan dari masa yang runtuh. Ia masih membaca sastra tua di kamarnya, tidak tahu bahwa namanya sedang ditimbang di ruang-ruang kekuasaan yang tak ia kenal. Dan Santanu, bekas prajurit yang memilih menjauh dari hiruk-pikuk istana, kini harus kembali menakar kesetiaan di atas luka. Di antara rempah-rempah dagangannya, ia menyimpan satu sumpah: agar tak satu pun anak cucunya jatuh ke dalam lingkaran dendam keraton. Lalu, Tarumanagara pun pecah. Dari rahimnya lahir dua anak kandung yang tak lagi saling mengenal: Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Satu ingin melanjutkan nama, satunya ingin memulai yang baru. Tapi sejarah tidak pernah bisa ditulis tanpa darah. "Petaka di Tarumanagara" bukan sekadar kisah tentang raja dan perang. Ini adalah narasi tentang perpisahan, tentang keberanian menyelamatkan jiwa meski kehilangan segalanya, dan tentang cinta yang bertahan meski dunia berubah bentuk. Bila kekuasaan adalah lingkaran, maka cerita ini adalah tentang orang-orang yang memilih keluar dari pusaran itu-demi cinta, demi warisan yang lebih luhur daripada tahta.
Àirén : Lontar Kuno Kisah Putri Mayleen ~ Completed by Alvyadrvyera
25 parts Complete
Jika aku bisa memilih menjadi Rajaputri Majapahit jauh lebih baik daripada harus terjebak dalam dimensi yang membuat ku bisa berekspresi namun rumit akan obsesi dan ambisi yang tak ada habisnya. ~Kusumawardhani *KARYA PRIBADI JADI JANGAN COPY PASTE YA. HANYA AMATIRAN DAN HANYA MENGISI WAKTU LUANG SAJA. --- "Hust kamu ini. Merah itu bukan budaya kita. Putih? Kita ingin menyambut suka cita bukan duka cita,"ucap Sri Sudewi totalitas. Kalo ada penghargaan, ibunda ku menang tanpa komentar dalam hal budaya dan tradisi Jawa. Bosan dengan semua pembicaraan tentang budaya. Ku buka lontar pemberian Pangeran Wikrama dari Pajang tempo hari. --- "Angin kencang melahirkan sifat ambisi keras hingga jadi obsesi. Namun ketika air yang turun saat hujan tulus membasahi bumi. yujian ni shì mìngyùn de änpái , chéngwéi te péngyou shì wõ de xuănzé , ér àishàng ni shi wõ wufa kòngzhi de yiwài,"ucap Mayleen di akhir hidupnya. (Bertemu dengan mu adalah takdir, Menjadi teman mu adalah pilihan hidup ku, Namun jatuh cinta dengan mu adalah di luar kendali ku) ---- "Sumpah ini orang antara ngga punya tujuan hidup atau gimana. Untuk apa mengorbankan nyawa hanya untuk orang yang bahkan nggak pernah tau jasa mu. Dan kenapa harus siluman. Kayaknya dunia makin gila. Fix dodol banget nih orang. Nggak mungkin kan dia mati dan memainkan Guzheng menunggu Phoenix si siluman,"ucapku tak habisnya mencibir cerita dari lontar pemberian Wikrama. "Oke lah kalo dia memang baik dan bisa medis. Tapi kenapa dia harus suka dengan siluman???? Kok aneh sih,"ucap ku keesokan harinya masih dengan mengomentari kisah aneh Mayleen dengan Phoenix. "Kalo ku pikir gimana gantengnya sedangkan dia burung Phoenix wujudnya kan. Aku jadi mikir gimana ceritanya aku cinta sama Nyi Blorong sedangkan aku tau. Okey ku akui memang cantik tapi kan wujudnya setengah ular. Apalagi kalo burung yang bahkan cuma mitologi ngga karuan bentuknya,"ucapku menggeleng keras. Sudah hari ke sekian masih saja ku cibir cerita i
KIDUNG JAYANEGARA: Nyanyian Jiwa yang Belum Usai by among_inkrainclouds
22 parts Ongoing
"Engkau adalah kidung yang tak sempat kuselesaikan. Di antara tahta yang runtuh dan janji yang belum sempat terucap, Engkaulah istana yang tak bisa kutaklukkan" Mimpi-mimpi itu datang seperti nyanyian dari waktu ke waktu bak mimpi buruk. Langkah kaki di lorong batu purba, darah demi tahta, dan suara seorang raja yang tak pernah dilupakan sejarah, meski namanya dikubur dalam aib dan pengkhianatan. Maharani Apsari tak tahu bahwa hidupnya membawa kelanjutan dari kisah yang belum selesai. Dan Aru sejarawan muda yang hidup dengan luka dalam sunyi membawanya pada pusaran rahasia yang lebih tua dari dirinya sendiri. Di balik barisan naskah lontar yang nyaris hancur, Di antara bisikan kidung kuno dan tempat suci yang tersembunyi, terungkap kenyataan bahwa mereka tak hanya terikat oleh mimpi tetapi oleh darah, kutukan, dan cinta yang pernah dipersembahkan kepada takdir. Satu demi satu, topeng sejarah terlepas. Namun tak semua ingin kebenaran bangkit. Musuh dari masa lalu telah menunggu kebangkitan ini. Darah kembali diburu dan cinta yang belum selesai harus memilih: Mengulang takdir yang sama atau menyelesaikan nyanyian jiwa yang telah terputus berabad lalu. Disclaimer : Cerita ini merupakan fiksi sejarah yang menggunakan nama tokoh sejarah saja. Untuk bukti sejarah, sifat dan karakter tokoh, serta tempat atau temuan tidak dapat dijadikan sebagai sumber penelitian atau acuan karena semua itu hanyalah sebatas kreatifitas penulis saja. Karya ini hanya diterbitkan di Wattpad. Jika ada karya dengan kemiripan alur, tokoh dan judul yang sama maka itu adalah plagiat. Selamat Membaca... #1 Pemberontak 16-11-2025
[✅] Pernikahan Kontrak | Bakugou Katsuki x Readers | Adult AU by aiichyy_
25 parts Complete Mature
[Completed] Perempuan sempurna dengan kemampuan yang hebat? Namanya, (Y/n) Kazekawa. Orang-orang menyebutnya sebagai jenius dalam bidang bisnis. Dirinya yang tidak peduli dengan keberadaan laki-laki, membuat dirinya tidak percaya dengan istilah cinta. *** Namun kehidupannya mulai berubah saat dirinya bertemu seorang laki-laki yang sama-sama ambisius. "Dynamite hero ke-2 datang ke konferensi?" kata seseorang terhadap seorang yang lainnya. "Wah, benar! Aku nggak nyangka dia datang!" balas yang lainnya dengan antusias. "Bukannya dia masih lajang? Gimana kalau kita minta nomornya~ Lumayan kan kalau dikasih~" (Y/n) hanya meremehkan mereka yang berhalusinasi untuk menikahi seorang pangeran idaman. Baginya itu adalah hal yang paling bodoh yang pernah dilakukan oleh kaum wanita. *** Karena aku tidak melihat jalan, aku menabrak seorang yang bertubuh tegak, dan memiliki wajah yang tegas. "Hey! Hati-hati kalau jalan!" protesnya dengan tegas. Tenyata dia ini sama dengan rumornya... "Maaf" ucapku dengan perasaan acuh tak acuh. Dia terlihat sedikit kesal namun dia berusaha untuk menahan muka kesalnya, lalu melangkah pergi. *** Katsuki yang berdarah-darah ada di pangkuanku itu membuka matanya, "KATSUKI!" Lalu dia tersenyum dan memegang pipiku, "hey- jangan menangis... kau tahu kan kenapa aku bilang begini? ak-" "SUDAHLAH HEY! ITU TAK PENTING, SEBENTAR AKAN KU PANGGIL DOKTER-" "tak usah- sepertinya aku harus minta maaf... karena pernah berbuat kasar padamu" "APA MAKSUDMU TAK USAH?!- aku akan telepon dokternya!" "(Y/n) turunkan ponselmu dan dengarlah aku *berbatuk darah*" Seketika aku menurunkan ponsel dan mulai menangis, "Jangan sok kuat, dasar bodoh! kita berbicara lagi nanti! Lihatlah dirimu! Itu darah, hey!" "(Y/n) Kazekawa, kau ini gadis tergila yang pernah kukenal... Aku mencintaimu sialan!" *** 25/09/2021 - 22/11/2021 (20/20) Durasi baca : 3 jam 36 menit
New Universe : Transmigration by xyjaeva
52 parts Complete
Sequel Book Saranjana "Ini akhirnya? Serius mati cuma gara-gara ke tabrak delman? Yaudah lah, semoga ketemu Haechan. Maaf Bunda, Ayah, Jisung, abang nyusul Haechan." "Kalo mati bakal ketemu Yeji sama mama gapapa di gue, asal gak kepleset ke neraka aja." "Gue baru dapet gelar Dokter loh, masa iya keburu mati woi?! Eh tapi juga bakal ketemu mamah papah sama Bang Jae Kembar, gapapalah." "Lah? Beneran mati? Kok simpel banget? Minimal yang estetik lah anjir? Mati ketabrak delman? Kalo bus atau truk mah wajar, bisa nyampe isekai, lah ini? Hadeh, Capek banget begeteh." "Tuh delman beneran gue sumpahin, gue jadi ovt, gue yang dosanya bejibun gak bakal pindah ke neraka kan? Eh tapi banyakan dosa si Sunwoo elah." - 7 tahun berlalu setelah 5 barudak memilih pergi meninggalkan Bumi Bandung, Indonesia dan menjalani jalan hidup masing-masing. Mereka pun berkumpul kembali dengan kisah hidup baru. Namun belum sempat memulai lembaran baru di buku lama, buku baru pun tiba-tiba dimulai. Inilah series baru dari Saranjana. Bagaimana, kalian siap dengan kehidupan mereka berlima di dunia isekai? Apakah mereka bisa kembali pulang? Ataukah tinggal di sana? Apakah kalian penasaran bagaimana kelima Barudak Jamet yang terbiasa hidup di dunia modern yang selalu hobi ngereog dan ga tahu malu, tiba-tiba masuk isekai dan menjalani hidup di sana? Kira-kira seberapa toxic dan tantrumnya ya mereka?? Ikuti perjalanan Jaemin, Hyunjin, Sunwoo, Jeno, dan Eric di book kedua ini! Warn! - NOT BL! Mohon jangan dikaitkan dengan LGBT, tidak ada unsur romance sama sekali - Terispirasi dari beberapa alur manhwa - Toxic yang terselip maupun kesalahan nama - Menggunakan bahasa baku, tapi juga non baku diwaktu tertentu - Semua nama di sini adalah milik agensi - Menggunakan kosakata asing maupun daerah yang terselip Start : 12 Maret 2024 End : 19 Desember 2024
You may also like
Slide 1 of 9
Syal Merah cover
Pendekar Dari Pajajaran cover
Àirén : Lontar Kuno Kisah Putri Mayleen ~ Completed cover
KIDUNG JAYANEGARA: Nyanyian Jiwa yang Belum Usai cover
[✅] Pernikahan Kontrak | Bakugou Katsuki x Readers | Adult AU cover
DALAM DETAK (SELESAI) cover
New Universe : Transmigration cover
enDure || HAJEONGKYU - JEONGKYU - KYUWOO cover
Existence Manipulation cover

Syal Merah

5 parts Ongoing

Lihatlah manusia.... makhluk berakal, katanya, tapi berakal hanya untuk merancang kehancuran dengan cara yang lebih efisien dari iblis manapun. Mereka lahir dengan tangan kosong, namun tumbuh dengan jemari yang tak pernah cukup menggenggam. Satu takhta tak cukup, satu negeri terlalu sempit, satu nyawa tak sebanding dengan harga ambisi. Mereka mencipta Tuhan dari kaca dan bayangan, lalu menjadikannya alasan untuk menyalakan api di rumah sesamanya. Lalu, ketika tubuh hangus terbakar, mereka berkata: "Ini takdir, ini suci." Padahal semua hanya siasat licik, untuk menjarah lebih banyak, menguasai lebih dalam. Di medan perang, tidak ada musuh sejati, hanya cermin-cermin retak yang saling menuduh bayangan masing-masing sebagai setan. Manusia menanam senyum di bibir diplomasi, sementara tangannya menandatangani pengiriman peluru ke tempat di mana anak-anak belajar menyebut "ayah". Dan ketika tanah itu retak oleh ledakan, dan langit pun tak sudi menurunkan hujan, mereka berkumpul di ruang rapat ber-AC, membahas damai yang bisa dijual dengan harga saham. Oh, manusia bukan makhluk sosial- mereka makhluk serigala yang diajari mengenakan jas. Mereka berdiri di atas kuburan sambil berkata: "Semua demi kemajuan." Apa makna "maju", jika harus melangkahi mayat? Apa artinya "kebebasan", jika harus dipaksa dengan moncong senjata? Mereka mencipta kata-kata indah- "perjuangan", "nasionalisme", "pengorbanan", tapi semuanya hanya selimut untuk menutupi nafsu kekuasaan yang menjijikkan. Sejatinya, manusia mencintai kehancuran- sebab di puing-puing itu, mereka bisa membangun kerajaan atas nama harapan, padahal fondasinya dari daging dan darah. Tak ada yang suci dalam perang. Tak ada yang heroik dalam membunuh. Yang ada hanyalah manusia- yang selalu lapar, selalu haus, selalu ingin menjadi Tuhan tanpa pernah bisa menjadi manusia,.