Setiap perpisahan, pasti ada pertemuan, dan setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Perpisahan memang tidak semudah membalikan kedua telapak tangan, karena sejatinya manusia selalu ingin memiliki bukan melepaskan. Namun siapa sangka perpisahan itu ada, agar kita bisa menghargai bahwa pertemuan itu sangatlah berharga. Begitulah keadaan yang sedang dirasakan oleh seorang gadis bernama Annisa Azkia Humaira. Ia harus menerima kenyataan pahit dan mengubur harapannya begitu saja setelah mendengar bahwa pemuda yang selama ini ia curi namnya di sepertiga malam, ternyata telah memiliki tambatan hati pada seorang gadis anggun yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Seorang pemuda yang menarik ulur perasaaanya hingga ia pun bingung dengan perasaanya. Sedih pasti, kecewa tentu tapi apalah daya. Ia hanya mampu berdoa, menerima dan percaya bahwa takdir Sang Maha Kuasa selalu lebih indah dari apa yang hambanya inginkan. Takdir seperti apa yang sedang sang pencipta rangkai untuk dirinya? Apakah hanya sekedar singgah atau memang benarbenar sungguh? Mampukan ia melewati ujian iman ini ?