Kanzina: The Song of Makaria

Mimpi buruk yang Kanzina takutkan akhirnya terjadi. Tak hanya kehilangan seluruh anggota keluarganya, Kanzina juga ditimpa fitnah besar yang membuatnya tak dapat memercayai siapa pun kecuali dirinya sendiri.

Menanggalkan Lalzari―nama yang menjadi bagian dari dirinya, meninggalkan Zabarzar―negeri yang ia cinta, Kanzina akhirnya pergi dari Tanah Selatan. Namun, ada hal ganjil begitu kapalnya mengarungi Laut Tsa. Layaknya dikungkung oleh sihir, kapalnya justru terus berlayar ke Utara dan berlabuh di Pelabuhan Thurra, Hagian―negeri dari bangsa yang pernah meluluhlantakkan negerinya.

Di Tanah Utara itu, Kanzina tak hanya berhadapan dengan sekelumit teka-teki yang berkaitan dengan huru-hara di negerinya-yang terkubur, yang tertaut dalam pintalan api yang menginjak-injak kehormatan bangsanya-tetapi juga 'masalah' besar yang memporak-porandakan hidup dan hatinya.

Fahad Sah.

"Hari itu, seharusnya kubiarkan saja dia dimakan singa."

[Historical-fiction]