Nikah muda sama sekali bukan tujuan hidup Khadijah. Apalagi menikah dengan seorang Gus pilihan Ayahnya.
Rey Ibrahim El Malik. Seorang putra Kyai salah satu pondok pesantren terkenal. Laki-laki tinggi, dengan alis tebal, dan rahang kokoh. Pahatan wajah yang nyaris sempurna, membuatnya di kagumi oleh santri-santri. Sifat galak, cuek, dan disiplin yang selalu laki-laki itu terapkan kepada semua santri seketika hilang jika sedang bersama Khadijah. Entah kenapa sifat kekanak-kanakan, dan manja itu selalu muncul ketika bersama Khadijah.
Al Khadijah Nusaibah Balqis. Gadis cantik pecinta seblak, dan minuman boba. Wajahnya putih bersih bak bidadari, dan bibir berwarna merah jambu, membuatnya banyak disukai oleh kaum adam. Tak terkecuali Gus Ibra. Sikapnya yang ramah, dan banyak tingkah membuat Gus Ibra gemas dengan istrinya.
Bagi Gus Ibra, semenjak dia mengucapkan ijab qabul saat menikahi Khadijah, berarti dia sudah bersedia menerima kekurangan, dan kelebihan Khadijah sebagai istrinya. Dan sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mencintai, melindungi, dan mengasihi Khadijah sepenuh hati. Meskipun keduanya menikah karena sebuah perjodohan.
Arura Qirani terlambat untuk tahu, bahwa selama ini semua usahanya untuk mendapatkan hati sang suami Reygan telah sia-sia sejak awal. Mungkin saja kalau saat itu ia tidak memaksakan dirinya untuk memiliki Reygan, Arura tidak akan kehilangan hal yang paling berharga di hidupnya.
Lalu, di suatu pagi, Arura terbangun di umur 17 tahun. Jauh sebelum kejadian menyakitkan tersebut terjadi.
"Mas Rey, aku baru aja keguguran."
Highnest rank:
#1 in teenlit (12/5/22)
#2 in antagonis (7/5/22)
#1 in cold (11/6/22)
#1 in brokenheart (13/5/22)