"Kamu pernah tidak, merasa ingin menjadi orang lain, atau merasa hidupmu terlalu melelahkan?"
"Tidak pernah, aku tahu bersyukur memang tidak semudah ucapan. Ikhlas juga tidak selalu mudah, tetapi kamu sadar tidak, jika apa yang terjadi di hidupmu itu semua pilihanmu. Bahkan dari saat kamu masih menjadi janin."
"Wah, iya juga ya. Apa yang malaikat tunjukkan sampai aku akhirnya menyetujui untuk lahir ke dunia ini."
"Baik atau buruknya sesuatu kejadian itu, kamu ikut andil untuk memilih. Takdir itu pasti, tetapi bisa dirubah, bukan berarti kamu lantas menyalahkan diri sendiri."
"Dunia itu melelahkan ya."
"Tahu tidak, kita hidup didunia ini, sebenarnya hanya berpindah dari masalah satu ke masalah yang lain, akan terus begitu. Kita tidak di tuntut untuk harus kuat. Hanya saja harus siap. Bahagia atau tidak kamu yang bisa menentukan."
"Sepertinya, aku terlalu berekspektasi hidupku akan seperti novel teenlit atau metropop."
Aura Adiva Atmanegara, seorang perempuan yang terpaksa menjadi lebih dewasa dalam kehidupan yang dijalaninya. Setelah beberapa kesalahan yang ia lakukan, ia berjuang untuk memperbaiki kehidupannya satu per satu demi alasannya untuk tetap hidup.
Arkana Linggajati, seorang lelaki yang memiliki cara berpikir unik untuk sebuah kehidupan yang dijalani. Lelaki yang terlihat santai, namun penuh dengan rencana. Bukan lelaki yang sempurna melainkan lelaki terbaik yang bisa diandalkan.
Ini adalah sebuah kisah, dimana seseorang berjuang memperbaiki apapun yang menjadi kesalahannya. Kisah dimana akan selalu ada harapan yang baik, dan kehidupan yang layak untuk diperjuangkan demi sebuah harta yang dipercayakan oleh Tuhan.
Sebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, ia harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membunuh istrinya sendiri demi keinginannya sendiri, hal yang paling menyakitkan adalah saat Marco melempar tubuhnya dari lantai tiga dan yang membuat Kia tidak bisa berpikir dengan jernih adalah saat ia terbangun kembali setahun sebelum kejadian mengerikan itu.