'HALO PLAYER KETIGA SAYA, SAYA HARAP KAMU MASIH WARAS MESKI SUDAH TERLALU LAMA BERKUBANG DALAM PASIR HISAP'
"Menurut lu, orang gila mana yang ngirim surat ini ke gua, Dite?"
Adalah sebuah takdir yang membawa mereka ke titik itu.
Adalah sebuah surat yang menggoyangkan hidup mereka.
Dite, Fin, Tiyo serta Deny hanyalah segelintir generasi muda yang tengah berjuang untuk mengarungi kehidupan. Mereka tak ubahnya seperti muda-mudi saat ini; tertawa, bergembira, memaki, bersedih, menyerah, lelah dan berjuang.
Hanya sebuah label dari Dite yang menjadikan mereka berbeda. Label yang hanya mereka yang mengerti -- atau setidaknya begitu pikir mereka.
Hingga sepucuk surat membangkitkan gelombang pasang dalam hidup mereka.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.